Senin 02 Apr 2018 20:56 WIB

Longsor di Cangkringan, Dua Tewas

Proses evakuasi dilakukan menggunakan tiga alat berat

Rep: Wahyu Suryana/Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
Tebing longsor di area pertambangan pasir di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (2/4).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Tebing longsor di area pertambangan pasir di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bencana tebing longsor kembali terjadi di area pertambangan pasir yang ada di sekitar Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Longsor yang terjadi mengakibatkan setidaknya dua orang meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY  menerangkan, awalnya proses evakuasi dilakukan kepada tiga orang yang tertimbun atas nama Citro Wiyono (50), Pandi Wiyono (55) dan Gunawan (36). Korban bernama Gunawan dinyatakan meninggal dunia di lokasi.

BPBD DIY menerangkan jika korban atas nama Gunawan meninggal dunia setelah dipastikan henti nafas dan henti nadi. Gunawan sendiri merupakan warga Bulaksalak, Wukirsari, Cangkringan. 

Tak berselang lama, menyusul korban keempat bernama Sugeng yang juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sugeng merupakan supir salah satu armada truk penambang, yang merupakan warga Temu Rejo, Banyuwangi, Karangnongko, Klaten. Sugeng merupakan pekerja dari PT Sari Mulya.

Manajer Pusdalops BPBD DIY, Danang Samsu Rizal mengatakan, proses evakuasi dilakukan menggunakan tiga alat berat. Ketiganya berasal dari pihak penambang. "Evakuasi menggunakan alat berat oleh pihak penambang PT Sari Mulya mengerahkan tiga alat," kata Danang kepada Republika, Senin (2/4).

Pada proses evakuasi kemarin, BPBD, Basarnas, Kepolisian, TNI dan dibantu masyarakat sekitar. Lokasinya berada di sebelah timur Sungai Gendol di Dusun Kalitengah Kidul. Pada Senin siang, evakuasi sudah dinyatakan dihentikan dikarenakan sudah nihil korban pencarian, dan semua korban telah ditemukan.

Longsornya tebing terjadi di area pertambangan pasir Dusun Kalitengah Kidul, Desa Glagharjo, Kecamatan Cangkringan. Tepatnya, lokasi longsor ada di sebelah timur Sungai Gendol. Pantauan Republika, lokasi memang area pertambangan curam yang memang tidak bisa dilintasi masyarakat umum. Karenanya, tidak semua kendaraan bisa masuk selain kendaraan-kendaraan tambang seperti truk.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dikonfirmasi mengaku belum tahu terjadi longsor di sekitar Sungai Gendol Cangkringan, Sleman. "Longsor sebelah mana?" tanya Sultan pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Senin. Kalau yang longsor itu di daerah tambang pasir, mestinya menambangnya itu bukan lurus, melainkan miring. Kalau menambangnya lurus risiko untuk longsor akan besar. Karena itu akan terjadi kejenuhan saat hujan, karena atas lava," ujarnya.

Ia pun mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan penambangan pasir untuk berhati-hati. "Masyarakat harus hati-hati karena semua lava ada di situ. Kalau menambang miring lah supaya tidak terkena longsor," ujar Sultan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement