Senin 02 Apr 2018 12:35 WIB

Fadli Zon: Gerindra Pasti Welcome ke Pak Gatot

Gerindra tetap akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkap partainya terbuka untuk menerima mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo jika ingin bergabung. Itu setelah Gatot resmi pensiun dari TNI mulai Ahad (1/4) kemarin dan menyatakan siap untuk memilih dan dipilih dalam pilpres 2019.

"Kami, kalau dari Partai Gerindra kan jelas siapa pun yang mau bergabung, sejalan dengan platform perjuangan dari Gerindra, pasti welcome, termasuk Pak Gatot," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4).

Namun, Fadli menegaskan, untuk urusan calon presiden Partai Gerindra telah mantap akan memajukan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Dengan demikian, kecil kemungkinan jika Gatot digadang-gadang maju menjadi calon presiden untuk Gerindra.

Meskipun ia mengakui, hingga saat ini Prabowo belum secara tegas menyatakan maju untuk pemilihan presiden 2019 mendatang. "Belum itu kan bukan berarti tidak akan, ini hanya persoalan teknis saja. Jadi, dari Gerindra kita akan deklarasikan (Prabowo) dalam waktu secepatnya," ujar Fadli.

Sementara, Fadli juga tidak bisa memastikan terkait kemungkinan peluang Gatot menjadi calon wakil presiden dari Partai Gerindra. Sebab, nama cawapres harus didiskusikan dengan partai koalisi.

"Kalau mengenai cawapres kita, nanti akan didiskusikan dengan calon mitra partai koalisi. Jadi, siapa pun nanti yang kita putuskan kita terima tetapi pasti mempertimbangkan banyak faktor, termasuk elektabilitas, kapabilitas, kapasitas," kata Fadli.

Fadli juga mengatakan alasan partainya belum juga mendeklarasikan Prabowo termasuk belum memastikan calon pendamping Prabowo. Itu karena partainya masih menunggu momentum.

"Karena waktunya masih panjang. Ini April sementara itu kan masih Agustus, jadi waktunya kan masih panjang. Itu momentum kan juga penting, artinya ngapain buru-buru kalau responsnya biasa-biasa saja. Kan banyak yang sudah mencalonkan atau partai-partai yang calonkan, tapi responsnya biasa-biasa saja," ujarnya.

Video: Didukung Maju Pilpres, Gatot Nurmantyo: Terima Kasih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement