Ahad 01 Apr 2018 21:35 WIB

Pedagang di Puncak Pass Bongkar Sendiri Warungnya

Lokasi warung mereka akan dijadikan landasan jalan.

Kondisi longsor di Puncak Pass Cianjur, Kecamatan Cipanas, Kamis (29/3).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Kondisi longsor di Puncak Pass Cianjur, Kecamatan Cipanas, Kamis (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak 16 pedagang di Segar Alam-Puncak Pass, Cianjur, Jawa Barat, membongkar sendiri warungnya karena lokasi tersebut akan dipapas untuk dijadikan landasan jalan.

Petugas gabungan dari Satpol PP Cianjur dan TNI /Polri, ikut membantu pembongkaran kios yang berdiri di atas tanah milik negara itu. "Pembongkaran ini dilakukan atas kesadaran pemilik warung," kata Kepala Seksi Operasi Satpol PP dan Damkar Cianjur Heru Haerul Hakim pada wartawan, Ahad (1/4).

Dia mengatakan, kegiatan pembongkaran sebanyak 16 kios tersebut merupakan tindak lanjut rencana Kementerian PUPR melakukan pemaprasan tebing dibawah warung yang lahannya rawan terjadi longsor. "Belasan pedagang tersebut nantinya akan direlokasi di kawasan Pasar Cipanas. Mereka yang membongkar sendiri warungnya dan kami hanya membantu mempersiapkan armada untuk pengangkutan barang," katanya.

Setelah dilakukan pembongkaran terhadap 16 kios tersebut akan dilanjutkan pengikisan tebing setinggi 20 meter yang dibagian bawahnya akan dibangun jalan umum oleh PUPR pusat, untuk antisipasi kembali longsornya tebing dibawah jalan.

"Berdasarkan hasil rapat pimpinan, pembangunan jalan ini akan rampung menjelang hari raya. Sehingga saat musim mudik Jalan Raya Puncak Pass dapat dilalui dengan aman dan nyaman," katanya.

Iding Sulaeman (50 tahun), pedagang di Segar Alam Puncak Pass, mengatakan atas kesadaran sendiri membongkar warungnya yang sudah berdiri sejak 1994 untuk kepentingan pemerintah. "Kami hanya bisa pasrah meskipun sudah puluhan tahun berjualan di lahan milik pemerintah ini. Karena dibutuhkan untuk perbaikan jalan yang longsor, apa boleh buat karena kami sudah mendapat tempat relokasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement