Ahad 01 Apr 2018 02:05 WIB

Bantul Usulkan 15 Rintisan Desa Budaya

Peningkatan desa ditentukan Pemda DIY.

Ilustrasi.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2018 mengusulkan 15 desa di daerah ini sebagai Rintisan Desa Budaya. Peningkatan guna menggali dan mengangkat potensi seni budaya desa setempat.

"Tahun ini kami mengajukan 15 desa Rintisan Desa Budaya, jadi untuk peningkatan desa menjadi desa budaya itu yang menentukan Pemda (Pemerintah Daerah) DIY," kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul Sunarto di Bantul, Sabtu (31/3).

Pihaknya tidak merinci desa-desa mana yang diusulkan menjadi Rintisan Desa Budaya, namun desa-desa yang diusulkan itu yang mempunyai kantong-kantong budaya dan mengelar potensi budaya dengan difasilitasi Dana Keistimewaan (Danais).

Ia mengatakan, pengajuan Rintisan Desa Budaya bagi desa-desa di Bantul dilakukan setiap tahun karena melihat potensi seni budaya yang ada di desa itu, sehingga diharapkan potensi bisa semakin terangkat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Sebelumnya tahun 2017 juga mengajukan, dan kita setiap tahun mengajukan rintisan desa budaya dan harapannya saya ingin semua desa yang ada di Bantul berjumlah 75 desa bisa kita ajukan rintisan desa budaya dan kantong budaya," katanya.

Menurut dia, terdapat beberapa kriteria desa yang bisa diajukan sebagai Rintisan Desa Budaya, di antaranya adanya kegiatan pelestarian seni budaya, kemudian adat istiadat yang masih melekat, juga ada struktur bangunan yang menjadi warisan budaya.

"Ada lima kriteria yang intinya harus ada seni budaya di desa itu, itu harapannya agar tetap dilestarikan di wilayah itu," kata Sunarto.

Ia mengatakan, ketika sudah menjadi Rintisan Desa Budaya, maka desa tersebut bisa diusulkan menerima program pelestarian seni budaya dari Pemkab Bantul maupun Pemda DIY melalui Danais, termasuk pembangunan sarana pendukung seni budaya.

"Nanti kalau sudah menjadi desa budaya kita mengajukan balai budaya, jadi diharapkan yang sudah menjadi desa budaya itu memiliki balai budaya, itu di desa-desa yang sudah ditetapkan, contohnya yang sudah itu Desa Panggungharjo," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement