Rabu 21 Sep 2022 06:17 WIB

Kolaborasi Budaya Ronggeng dan Lengger Jadi Produk Ekonomi Kreatif

Ronggeng dan Lengger merupakan kekayaan Budaya Nusantara Indonesia.

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika (ketiga dari kiri) hadir di acara Cultural & Food - Road to Jawara Satria di Wisata Petapan Desa Gerduren, Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (20/9/2022).
Foto: Istimewa
Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika (ketiga dari kiri) hadir di acara Cultural & Food - Road to Jawara Satria di Wisata Petapan Desa Gerduren, Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (20/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS --   Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi kolaborasi budaya Kabupaten Subang dan Kabupaten Banyumas yang ditampilkan dalam Pentas Seni Ronggeng dan Lengger di Wisata Petapan Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (20/9/2022).

Menurutnya, kehadiran seni Ronggeng khas Kabupaten Subang dan seni Lengger khas Kabupaten Banyumas merupakan langkah kreatif untuk membangkitkan budaya lokal masing-masing yang memiliki nilai-nilai seni dan budaya yang sama. "Ini kekayaan Budaya Nusantara Indonesia yang akan mempererat persatuan dan nasionalisme, yang menjadi produk kreatif yang menarik bagi wisatawan," papar Guntur pada acara Cultural & Food - Road to Jawara Satria di Wisata Petapan Desa Gerduren, Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pentas seni dan budaya yang ditampilkan, sebutnya, harus didokumentasikan secara digital dan diviralkan melalui sosial media sehingga generasi muda tertarik untuk belajar budaya dan wisatawan datang. "Pariwisata desa dapat menjadi pintu gerbang untuk menumbuhkan ekonomi rakyat dan UMKM berbasis potensi lokal," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/9/2022).

Untuk pengembangannya, kata dia,  perlu mengoptimalkan pemanfaatan sosial media dan teknologi digital. "Teknologi digital dan sosial media adalah sarana yang murah yang dapat dioptimalkan untuk menarik wisatawan datang dan mempromosikan produk-produk desa," ungkap Guntur yang juga pembina Insan Pariwisata Indonesia (IPI).

Desa harus melibatkan generasi muda dan milenialnya untuk mengemas konten digital dan mengelola media sosial, di samping para pemuda menjadi pelaku industri kreatif dengan menguasai seni dan budaya lokal.

Guntur menyampaikan bahwa Wakil Presiden Prof Dr KH Maruf Amin mendorong pengembangan desa wisata berbasis potensi lokal. "Ada Dewa, yang merupakan Desa Wisata Agro, ada juga Dewi yang mengemas Desa Wisata Industri berbasis UMKM. Dan diintegrasikan dengan Dedi, Desa Digital," paparnya.

Kepala Desa Gerduren Bambang Suharso mengungkapkan Wisata Petapaan Gerduren adalah wisata rintisan untuk mengoptimalkan hutan wisata di daerahnya. "Di sini ada legenda seni Tari Lengger yang lahir di daerah ini," tuturnya.

Guntur mengemukakan,  pengembangan destinasi wisata desa akan membuka lapangan kerja dan pasar untuk produk-produk lokal. "Desa Wisata menjadi etalase produk dan jasa di desa. Ada UMKM, jasa, bahkan sumber daya manusia yang siap kerja," tuturnya.

Hadir dalam festival budaya di Gerduren tersebut  Camat Tanjungsiang Kabupaten Subang Vino Subriadi, Camat Purwojati Kabupaten Banyumas Dian Budiarto, Wakil Ketua DPRD Banyumas Ahmad Darisun, Sektetaris Jenderal IPI Arief Nicky, dan para pejabat dinas Kabupaten Banyumas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement