Sabtu 31 Mar 2018 09:24 WIB

TGB: Belum Ada Komunikasi Formal dengan Parpol

Diskusi informal dengan pimpinan parpol sudah dilakukan TGB.

Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/3).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) di Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengaku belum ada pembicaraan formal terkait dukungan partai-partai politik. Baik parpol pendukung pemerintah maupun oposisi terkait Pilpres 2019.

"Belum ada yang formal, belum ada sama sekali yang formal," ujar TGB kepada wartawan usai mengisi tausiyah peringatan Isra Miraj di MIN I Semarang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (29/3).

TGB mengaku sudah lama menjalin komunikasi dan berdiskusi dengan para pimpinan partai politik, yaitu sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR pada periode 2004-2009 ataupun kala memimpin NTB selama dua periode ini.

"Kalau diskusi-diskusi, ngobrol-ngobrol, sebagian pimpinan-pimpinan partai juga sahabat lama dulu, baik ketika di DPR RI 2004-2008 atau selama saya bertugas sebagai gubernur banyak teman pimpinan partai berinteraksi selama ini," ujar TGB.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia itu menjelaskan, belum ada pembicaraan formal dengan para pimpinan parpol menyangkut Pilpres 2019. "Namun, belum ada pembicaraan formal apa pun terkait dengan 2019," kata TGB.

Nama cucu pahlawan nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau Maulana Syekh ini memang terus mencuat dalam beberapa hari terakhir sebagai kandidat potensial dalam Pilpres 2019.

Dalam laporan hasil survei elektabilitas calon presiden untuk Pilpres 2019 oleh lembaga survei PolcoMM Institute belum lama ini, TGB mendapatkan 1,75 persen atau di atas Gubernur DKI Anies Baswedan dengan 1,58 persen dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan pilkada dan pilpres Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 0,75 persen.

Di atas TGB, terdapat nama mantan panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 3,50 persen, Prabowo Subianto 29,67 persen, serta Presiden Jokowi sebesar 49,08 persen.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menghadiri acara Pembukaan Mukernas Pemuda PUI dengan tema "Menguatkan Peran Pemuda untuk Kemajuan Indonesia" di Hotel Horison Bandung, Jumat (30/3). Dalam acara tersebut, ratusan peserta yang hadir mendorong ketua Dewan Syuro PUI tersebut mencalonkan diri sebagai presiden. Beberapa kali, terdengar teriakan "Aher for president" dari semua peserta yang hadir.

"Aher for president? Saya selalu bilang amin, mudah-mudahan," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher saat diminta komentarnya terkait dukungan dirinya menjadi calon presiden 2019.

Menurut Aher, ia menilai adanya dorongan dari PUI bagus. Karena, dorongan sebagai presiden dari manapun baik.

Namun, kata dia, kalau nanti perjalanannya seperti apa itu urusan lain. Sejumlah anak bangsa, yang mendorong siapa pun kader bangsa yang hadir saat ini menjadi presiden cukup bagus.

"Muncul di kawasan tengah atau NTB ada TGB, Jakarta ada Pak Anies Baswedan, kemudian di Jabar ada juga, saya kira bagus," katanya.

Saat ditanya apakah dukungan PUI tersebut menjadi modal, Aher mengatakan, hal itu gambaran sekelompok umat yang menginginkan kadernya menjadi pemimpin.

(arie lukihardianti, Pengolah: muhammad hafil).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement