REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPRD Provinsi Bali menyambut positif rencana peletakan batu pertama Bandara Buleleng Utara. Bandara Buleleng Utara dinilai bisa meningkatkan perekonomian, khususnya sektor pariwisata di daerah tersebut, jika sudah berfungsi nantinya.
"Saya selaku anggota legislatif mengucapkan terima kasih bahwa rencana pembangunan Bandara Buleleng Utara segera diwujudkan. Mudah-mudahan apa yang diwacanakan bener-benar teralisasikan," kata anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali I Kadek Nuartana di Jakarta, Jumat.
Jika pemerintah pusat meminta kerja sama dengan legislatif, pihaknya siap mendukung penuh apa pun bentuknya. "Saya berharap sekali penentuan lokasinya segera keluar sehingga investor bisa mulai bekerja," ujarnya.
Paling utama, kata dia, teralisasinya bandara tersebut secara ekonomi akan terjadi pemerataan pembangunan. "Itu hal yang paling penting," ucapnya.
Kedua, lanjut dia, secara otomatis kalau berbicara kemacetan saat ini, akan terurai setelah adanya bandara itu karena objek tidak terfokus lagi di Bali Selatan. "Ketiga tidak kalah pentingnya dari sisi sektor pariwisata akan munculnya 'multifier effect' bagi kesejahteraan masyarakat. Itu akan timbul sendiri ketika bandara sudah beroperasi, termasuk lapangan pekerjaan," katanya.
Ia mengaku pariwisata Bali Utara selama ini tertinggal karena ketiadaan fasilitas penunjang seperti bandara. Oleh karena itu, dia berharap sekali terbangunnya bandara ini untuk pemerataan ekonomi. Apalagi, di sisi Bali utara dan Bali timur banyak sekali potensi yang mesti dikembangkan. Namun, hal ini terkendala lagi tidak dibangunnya infrastruktur.
Sebelumnya, dalam laman di Bali, menyebutkan pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan memberikan lampu hijau rencana pembangunan Bandara Buleleng Utara itu. Luhut menyebutkan pembangunan tinggal menyesuaikan jadwal karena investasinya relatif cukup besar.
"Untuk lapangan udara di Bali Utara, peletakan batu pertama akan segera dilakukan. Namun, untuk studinya diharapkan segera bisa diselesaikan," kata Menko Luhut saat ditemui usai meninjau kesiapan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018 di Bali.
Menurut Luhut, meski pembangunan bandara Bali Utara akan dilakukan, pengembangan Bandara Ngurah Rai juga tetap dilakukan. Bahkan, dikatakannya, untuk kelancaran proyek perluasan bandara Ngurah Rai, Gubernur Bali, Kamis (29-3-2018) sudah mengeluarkan rekomendasi untuk itu.
"Terkait renovasi bandara, akan mulai dikerjakan. Itu setelah Gubernur Bali mengeluarkan rekomendasi untuk perluasan apron seluas 45 hektare," katanya.
(Baca juga: Luhut Sebut Bandara Bali Utara Hanya Masalah waktu)