Selasa 27 Mar 2018 17:21 WIB

2017, Penyakit TB di Kota Cimahi Capai 544 Kasus

Bagi masyarakat yang pernah terkena TB diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengungkapkan sepanjang 2017 lalu, warga yang terkena penyakit Tuberkulosis (TB) yang berhasil ditangani mencapai 544 kasus. Bagi masyarakat yang pernah terkena TB diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat. Sebab, mereka yang terkena TB dan sembuh masih bisa kena kembali.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi mengatakan bagi mereka yang sudah sembuh dari TB masih bisa terkena penyakit tersebut kembali. Apabila, berada dengan orang yang masih terkena penyakit TB. "Kalau di lingkungannya ada yang TB, orang yang sembuh bisa tertular lagi," ujarnya, Selasa (27/3).

Ia menuturkan, salah satu upaya pencegahan agar tidak tertular TB dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, agar lingkungan di rumah sehat maka pencahayaan matahari harus sangat baik.

Menurutnya, bagi mereka yang terkena TB disarankan untuk selalu mengenakan masker. Tujuannya, agar virus tersebut tidak menular. Selain itu, pasien TB harus mendapat pengobatan hingga benar terbebas dari virus tuberkulosis.

"Sebanyak 13 puskesmas di Cimahi sudah melayani penderita TB. Fasilitas yang diberikan juga gratis," ungkapnya.

Sementara itu, Walikota Cimahi, Ajay M Priatna mengungkapkan daerah yang padat penduduk di Cimahi rentan dengan penularan penyakit TB. Selain itu, penyebab TB disebabkan lingkungan yang tidak sehat.

Menurutnya, penularan TB di pemukiman padat rentan terjadi karena akses matahari menuju rumah yang relatif sulit. Padahal, sinar matahari mengandung vitamin D yang baik untuk kesehatan dan melawan infeksi TB.

"Di Cimahi masih banyak lingkungan pemukiman yang rumahnya tidak begitu sehat. Antara lain sinar mataharinya susah masuk. Itu salah satu penyebab TBC," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement