REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Asman Abnur menyampaikan rekrutmen dan seleksi CPNS merupakan salah satu fokus pemerintah guna memperbaiki kualitas aparatur sipil negara. Dia mengatakan seleksi CPNS juga diperlukan untuk menghadapi perubahan cepat di era industri 4.0, yang mengedepankan peran mesin dan integrasi sistem komputasi.
Dengan demikian, dia berharap, Indonesia nantinya dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. "Perlu disiapkan SDM aparatur yang berintegritas, profesional, berwawasan global, menguasai IT, bahasa asing, berjiwa nasional, hospitality dan entrepreneurship dan berkemampuan," kata Asman Abnur dalam acara Presidential Lecturer kepada CPNS di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).
Asman mengatakan, jumlah aparatur sipil negara saat ini tercatat sebanyak 4,3 juta lebih. Mayoritas di antaranya merupakan guru dan juga tenaga pelaksana administratif.
Calon pegawai negeri sipil (CPNS) memainkan angklung seusai mendengarkan kuliah umum Presiden Joko Widodo di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3). (ANTARA/Wahyu Putro A)
"Mohon maaf Pak Presiden, tenaga administratif adalah kemampuannya hanya juru ketik, sebesar 1,6 juta atau yang dapat menjadi beban dalam menghadapi tantangan ke depan. Era industri 4.0 memerlukan spesialisasi keahlian sehingga rekrutmen ASN difokuskan pada jabatan spesifik sesuai core bisnis intansi, arah pembangunan nasional, dan sasaran nawacita," ujar dia.
Untuk menghadapi persaingan global, KemenPAN-RB pun fokus melakukan perencanaan terhadap ASN, melakukan rekrutmen dan seleksi, mengembangkan kompetensi, menilai kinerja dan memberikan penghargaan, melakukan promosi dan juga rotasi, serta purnabakti.
Dalam seleksi CPNS 2017, sebanyak 2,4 juta orang mendaftarkan diri, tetapi formasi CPNS yang dibuka hanya sebanyak 37.138 di 62 kementerian dan lembaga. Dari angka tersebut, tercatat sebanyak 33.155 orang lolos seleksi.