Selasa 27 Mar 2018 13:35 WIB

Hasto: Lestarikan Keris Sebagai Bagian Identitas Bangsa

Pameran Keris dan Bursa Tosan Aji di Gianyar

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID,Gianyar - Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto mengingatkan, bangsa Indoneaia memiliki karya besar berupa keris atau tosan aji yang sudah menjadi bagian dari identitas keindonesiaan kita.

 

Karena itu, Hasto mengajak semua pihak dan seluruh anak bangsa untuk terus menghormati dan melestarikan tosan aji ini, termasuk dengan menggelar pameran kebudayaan tosan aji.

 

"Tosan aji adalah sebuah daya cipta kebudayaan karena keris telah menjadi bagian dari identitas kita sebagai bangsa," ujar Hasto saat pembukaan acara Pameran Keris dan Bursa Tosan Aji, dalam rangka peringatan hari raya Tumpak Landep 2018 bertema "Mahakarya Nusantara Paraning Jagadhita" di Puri Agung Peliatan, Ubud, Gianyar, Bali, Selasa (27/3).

 

Hasto menjelaskan, keris sebagai hasil karya anak bangsa tentu harus dilestarikan. Karena itu, adanya Senopati Nusantara patut dibanggakan sebagai wadah bagi mereka-mereka yang punya rasa hormat dan cinta untuk keberlangsungan kebudayaan Indonesia.

 

"Inilah apa yang oleh Bung Karno disebut sebagai Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan. Indonesia sebagai  sebuah bangsa yang menghargai nilai-nilai luhur kebudayaan," kata Hasto menegaskan.

 

Ia juga menjelaskan bahwa banyak nilai filosofis dari tosan aji yang harus diingat dan ditanamkan dalam diri anak bangsa. Misalnya, di Bali sangat dikenal apa yang disebut Tri Hita Karana. Yaitu, manusia yang punya keseimbangan dengan seluruh alam raya, sang pencipta, dan sesama manusia.

 

"Dan dalam pameran ini, kita akan merasakan sebuah daya cipta kebudyaan,  yang harus memacu kita agar dapat berkarya dalam sebuah alam rasa untuk menghasilkan sebuah karya. Ke semuanya ini  akan kita pamerkan dalam tosan aji seluruh nusantara di Bali," ujarnya.

 

Hasto mengatakan, tosan aji adalah bentuk kesejatian Indonesia sebagai sebuah bangsa yang sebenarnya dalam penguasan teknologi sangatlah luar biasa. Dalam sebuah keris, jelas Hasto, ada unsur-unsur logam yang bisa dijadikan satu menjadi sebuah karya, karya itu mengandung perjalanan kemanusiaan dan pesan-pesan keutamaan sebagai bangsa.

 

"Maka itulah, pameran ini bukan sekadar pameran benda. Sebab, tosan aji ini adalah daya cipta sebagai bangsa yang sangat sangat luar biasa," katanya menegaskan.

 

Hasto pun mengucapkan terima kasih karena berkat terselnggaranya acara ini maka kita telah menghormati seluruh pemberian dari Tuhan Yang Mahakuasa.

 

"Bagi generasi muda, pameran ini tentunya menghidupkan rasa pengembangan terhadap semua hasil cipta anak bangsa," ujarnya.

 

Hasto juga menyinggung dipilihnya Ubud, Bali, sebagai lokasi pameran karena Ubud nantinya diharapkan bisa menjadi pusat produksi keris di Indonesia.

 

Pameran Keris dan Bursa Tosan Aji akan berlangsung selama empat hari, mulai 27 hingga 30 maret 2018. Acara ini diisi dengan aneka kegiatan, termasuk pelaksanaan  serah terima jabatan Klian Semeton.

 

Hampir semua tokoh dan penglingsir (sesepuh) puri-puri di Bali hadir dalam pembukaan pameran ini. Termasuk di antaranya perwakilan Gubernur Bali, perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perwakilan dari Kementerian Pariwisata, serta Penglingsir Puri Agung Peliatan Tjokorda Gede Putra Nindia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement