REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio menilai koalisi partai dengan basis 212 bisa saja terjadi. Namun, ia sangat yakin semuanya tergantung dengan bagaimana hasil dari Pilkada 2018 yang sebentar lagi berlangsung.
"Gerindra, PKS, PANkan sudah berkoalisi di Pilkasa 2018, tinggal nambahin PBB saja kan sebenarnya. Jadi apa yang diomongin Habib Rizieq bukan hal baru, tapi tetap saja, hitung-hitungan politiknya nanti akan melihat hasil dari pilkada 2018," kata Hendri pada Republika.co.id, Ahad (25/3).
Hendri menilai, pendukung partai politik yang disebut Habib Rizieq yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan PBB tidak semata-mata berasal dari alumni 212. Ia pun menilai para pendukung ke empat partai ini masih sangat solid.
"Pendukung-pendukung parpol ini sih saya rasa masih solid jadi enggak ada kekhawatiran untuk itu. Menurut saya malah waktu 212 itu kelihatannya lebih dari empat partai itu tadi," lanjut dia.
Usulan Habib Rizieq, menurut Hendri pasti sangat diperhitungkan. Namun ia yakin bukan menjadi satu-satunya alasan koalisi partai terjadi. "Masukan Habib Rizieq memang diperhitungkan tapi pada saat mereka berkolaisi sendiri pasti ada hasil hitung-hitungannya hasil dari Pilkada 2018," kata Hendri menegaskan.
Sebelumnya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menginginkan adanya koalisi antara empat partai yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Hal itu diungkapkannya melalui Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat mengunjungi imam besar tersebut di Makkah.
Sejumlah partai terkait menyatakan peluang koalisi itu bisa saja terjadi. Salah satunya adalah PAN, yang menyatakan apresiasinya terhadap usulan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"Itulah demokrasi, demokrasi itu semua punya harapan, semua memberikan saran, semua bisa memberikan pendapat. Nah, bagaimana tentunya kita terima semua pendapat, berbagai kalangan kita terima, apalagi sekaliber Habib Rizieq," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (23/3)