Ahad 25 Mar 2018 08:58 WIB

Rinjani Siapkan 120 Porter untuk Pendaki

Porter plus memberikan layanan membawa barang dan kemampuan melindungi.

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan sebanyak 120 porter plus untuk pendaki. Porter plus ini tidak hanya memberikan layanan membawa barang, tetapi juga memiliki kemampuan melindungi dan menangani pendaki yang mengalami cedera ringan.

"Kami sudah melatih sebanyak 120 porter tersebut agar mereka memiliki standar minimum dalam memberikan layanan bagi para pendaki," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono, di Mataram, Ahad (25/3).

Ia mengatakan pelatihan yang digelar di Senaru Kabupaten Lombok Utara dan Sembalun Kabupaten Lombok Timur beberapa waktu lalu sebagai persiapan menghadapi musim pendakian Gunung Rinjani yang akan mulai dibuka pada 1 April 2018. Penyediaan porter berkualitas, menurut Sudiyono, juga sebagai upaya pembenahan dalam mengembangkan wisata pendakian yang menjadi salah satu role model berupa manajemen pendakian Gunung Rinjani.

"Kami ingin mewujudkan pendakian yang aman dan nyaman bagi para wisatawan," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ini.

Ia menambahkan beberapa materi yang diberikan kepada peserta pelatihan, di antaranya kebijakan pengelolaan pariwisata alam di Taman Nasional Gunung Rinjani, manajemen pendakian dan keramahtamahan. Selain itu, membangun profesionalisme porter, teknik mountainering, pelayanan berkarakter budaya lokal, penanganan cedera pada pendakian (penanganan kram dan teknik memijat), pertolongan pertama pada kecelakaan dan teknis pencarian dan penyelamatan (SAR), manajemen pengelolan sampah dan teknik memasak.

Sudiyono mengatakan pemateri pada pelatihan tersebut berasal dari BTNGR, Forum Porter Guide Rinjani, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia, Basarnas Kantor SAR Mataram. Ada juga dari Bank Sampah NTB Mandiri, Poltek Pariwisata Mataram, dan IKIP Mataram. "Kami melibatkan orang-orang yang profesional di bidangnya untuk bersinergi melatih porter pendakian Gunung Rinjani agar memiliki kemampuan di atas rata-rata," ujarnya.

BTNGR, kata dia, akan terus mengadakan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas para porter dan para pemandu wisata (guide). Sebab, jumlah sumber daya manusia yang menjalani profesi tersebut di Gunung Rinjani relatif banyak.

Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sebanyak 1.059 pemandu gunung yang terdiri atas 735 porter dan 324 guide. Dari 735 orang porter terdapat 70 orang yang telah terlatih (bersertifikat) pada 2017, dan bertambah sebanyak 120 orang pada 2018.

Sementara dari 324 orang guide yang tercatat di BTNGR, sebanyak 188 orang telah memiliki sertifikat profesi, terdiri atas 1 orang pemandu gunung level ahli, 4 orang level madya dan 183 level muda. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement