Sabtu 24 Mar 2018 19:45 WIB

Bandara Ngurah Rai Tukar Kantong Plastik dengan Kantong Kain

Penukaran kantong plastik dengan kantong kain untuk Earth Hour.

Bandara Ngurah Rai, Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Bandara Ngurah Rai, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA — Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menukarkan kantong plastik yang dibawa para penumpang dengan kantong kain. Langkah ini untuk memperingati kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan atau Earth Hour.

"Kami barter kantong plastik bawaan penumpang agar mereka memahami upaya penyelamatan lingkungan," kata Kepala Grup Pelayanan Bandara PT Angkasa Pura I Ramdan Pradarma di terminal keberangkatan internasional Bandara Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (24/3).

Pihak bandara menyebarkan tim di dua terminal untuk menarik kantong plastik penumpang dengan kantong nonplastik berwarna hitam bertuliskan Earth Hour. Usai menukarkan plastik, para penumpang yang akan meninggalkan Bali itu diajak menandatangani petisi dukungan penyelamatan lingkungan dan penghematan energi global tersebur.

Sebagian penumpang masih ada yang enggan menukarkan kantong plastiknya. Salah satu penyebabnya karena mereka belum memahami kampanye itu karena terkendala tidak bisa berbahasa Inggris.

Meski demikian, sebagian besar penumpang yang merupakan wisatawan asing itu menyambut antusias kegiatan tersebut. "Ini ide yang bagus untuk kelestarian bumi," kata Doris Vilser, wisatawan asal Muenchen, Jerman, yang menukarkan kantong plastik dan menandatangani petisi.

Pengelola Bandara Ngurah Rai juga memadamkan listrik di beberapa titik bandara itu selama satu jam pada Sabtu (24/3) mulai pukul 20.30-21.30 WITA. Pemadaman itu dilakukan di beberapa titik seperti di papan nama bandara, perkantoran, serta beberapa tempat usaha yang ada di bandara.

Meski ada pemadaman sejam, tetapi tidak mengganggu aktivitas operasional dan pelayanan di bandara itu karena dilakukan secara simbolis di beberapa titik tertentu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement