Sabtu 24 Mar 2018 12:25 WIB

Seruan Habib Rizieq Disambut Positif

Pengaruh Habib Rizieq saat ini dinilai terbatas.

Amien Rais dan Habib Rizieq
Foto: Penasihat hukum Habib Rizieq
Amien Rais dan Habib Rizieq

REPUBLIKA.CO.ID Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menghargai pernyataan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) yang mengimbau dibentuknya koalisi antara Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB di Pilpres 2019 mendatang. Menurutnya, pernyataan RIzieq tersebut merupakan bagian dari demokrasi yang harus dihormati.

"Itulah demokrasi, demokrasi itu semua punya harapan, semua memberikan saran, semua bisa memberikan pendapat. Nah, bagaimana tentunya kita terima semua pendapat, berbagai kalangan kita terima, apalagi sekaliber Habib Rizieq," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (23/3).

Zulkifli mengatakan, pada April mendatang, PAN akan mulai mengadakan pertemuan formal untuk menentukan arah koalisi. Menurut Zulkifli, dukungan dari tokoh-tokoh juga akan membantu. Yang paling menentukan itu bagaimana kinerjanya.

Politikus PKS Almuzzammil Yusuf juga menyambut baik usulan Rizieq tersebut. "Imbauan itu bagus, tidak ada masalah bagi PKS. Kita berdialog seberapa besar koalisi di Gerindra kita sambut, artinya Gerindra, PKS, dan PBB, atau ada yang lain tidak ada masalah," ujar Almuzzammil.

Anggota Komisi II tersebut menilai, semakin besar koalisi, demokrasi akan semakin bagus. Dengan adanya koalisi tersebut, ia berharap akan ada calon alternatif untuk menghindari adanya calon tunggal.

Almuzzammil mengungkapkan, PKS selama ini terbuka membuka dialog dengan siapa saja, termasuk dengan Rizieq. Komunikasi yang dijalin dengan partai politik, termasuk dengan Partai Gerindra dan PAN, juga berjalan cukup baik. Apalagi, Gerindra, PAN, dan PKS sudah berkoalisi sejak awal.

"Kita intinya berdialog dengan siapa pun, pimpinan DPP dan partai akan menampung nama-nama yang mungkin keluar di luar nama yang mungkin sudah ditetapkan Majelis Syuro PKS," tuturnya.

Ia berharap dukungan dari publik, baik kelompok nasionalis religius maupun religius nasionalis, bisa menggalang umat Islam untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden 2019 mendatang. Almuzzammil juga optimistis koalisi gabungan tersebut nantinya bisa mengalahkan suara Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, menghargai dan menghormati siapa pun yang memberi masukan dan saran demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, Partai Gerindra mengaku belum memutuskan akan berkoalisi dengan partai apa saja.

"Namun, kami meyakini pada saatnya nanti akan ada banyak partai, dan kami optimistis akan ada lebih dari dua partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra yang akan mengusung Prabowo sebagai capres 2019-2024," ujarnya.

Sebelumnya, diketahui Rizieq Shihab mengimbau Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Rizieq menyampaikan hal tersebut kepada Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade yang mengunjunginya ke Makkah, Arab Saudi.

Rizieq mengatakan, dia siap menggalang massa pendukungnya untuk mendukung koalisi tersebut jika keempat partai tersebut jadi membentuk koalisi.

Sementara, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, pengaruh politik yang dimiliki Rizieq saat ini dinilai masih terbatas. Hal itu dikarenakan Imam Besar FPI tersebut sampai saat ini belum juga kembali ke Indonesia.

"Selama Habib Rizieq belum pulang menurut saya pengaruh politiknya masih terbatas," ujar Qodari.

Hal tersebut, menurutnya, akan sangat berpengaruh pada signifikansi kelompok 212 dan 411 yang dirasa akan mengalami penurunan tidak seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Terkait adanya imbauan dari Rizieq kepada Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB untuk membentuk koalisi di Pilpres 2019 mendatang, Qodari meminta untuk ditanyakan langsung kepada keempat partai tersebut.

(Pengolah: muhammad hafil).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement