REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengunjungi Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab di Makkah, Arab Saudi, pada Rabu (21/3) malam pukul 21.30 waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Andre menyampaikan bahwa Gerindra segera mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2019.
''Saya menyampaikan dalam pertemuan itu bahwa Gerindra akan mengumumkan Pak Prabowo sebagai capres di bulan April 2018,'' kata Andre ketika dikonfirmasi Antara dari Jakarta pada Kamis.
Habib Rizieq pun, kata Andre, mendorong Gerindra membangun koalisi bersama PKS, PAN dan PBB pada Pemilu 2019. Rizieq sangat mendukung pembentukan koalisi empat parpol. Apabila koalisi tersebut tercipta, Rizieq akan menyerukan umat Islam untuk memberi dukungan penuh.
Partai Gerindra akan mendeklarasikan ketua umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2019, di Jakarta pada April 2018. Pembicaraan soal Prabowo Subianto sebagai capres di internal Partai Gerindra sudah selesai.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, Jumat (23/3) mengatakan partainya masih mencari waktunya yang tepat. Pihaknya juga masih mencari tempat yang representatif untuk penyelenggaraan deklarasi.
Partai Gerindra, kata Ahmad, sampai saat ini terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai politik lainnya untuk membangun penyatuan visi sebagai mitra koalisi. "Kami meyakini ada lebih dari dua partai politik yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra," katanya.
Ahmad mengatakan Partai Gerindra telah membangun komunikasi politik yang intensif dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai Gerindra, kata dia, juga membangun komunikasi politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Komunikasi dengan partai-partai politik calon mitra koalisi, juga membahas soal figur pendamping Prabowo Subianto,'' katanya. ''Ini harus dibicarakan secara hati-hati, agar semua partai politik yang menjadi mitra koalisi dapat berkenan.''