REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 3 di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami longsor. Cuaca hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut pada Kamis (22/3) sore, diduga menjadi penyebab longsor.
Kepala SDN Tugujaya 3 Ahmad Patoni mengungkapkan peristiwa longsor terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, hujan deras dengan angin kencang tengah terjadi. Beruntung longsor hanya di bagian lapangan sekolah. Sehingga tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
"Rusak di bagian lapangan karena longsor, biasa dipakai buat upacara dan olahraga siswa," katanya pada wartawan, Jumat (23/3).
Kejadian longsor menjelang sore hari itu juga beruntung tak menyebabkan ada korban jiwa. Pasalnya, para siswa sudah pulang ke rumah ketika longsor terjadi.
"Alhamdulilah tidak ada korban, siswa sudah pulang semua pas kejadian," ujarnya.
Kondisi sekolah, kata dia sejatinya didirikan dari hasil pengerukan sawah sejak tahun 2010. Alhasil, ia menduga kondisi tanah tidak kuat menghadapi cuaca buruk.
"Ini karena keadaan alam topografi tanah tidak dipikirkan waktu dibangun. Kemiringan karena tadinya ini sawah, setelah pindah ke sini sengaja ditimbun," ucapnya.
Akibat kejadian ini, ia khawatir bencana longsor susulan bisa saja terjadi. Apalagi pihak sekolah tak mempunyai anggaran untuk melakukan perbaikan. Sebagai langkah antisipasi sementara, titik longsoran dibatasi garis tali rafia supaya tidak dilalui.
"Khawatir longsor susulan terdampak ke murid. Perbaikan enggak mungkin pake BOS (bantuan operasional sekolah) karena untuk perawatan ringan. Kalau rehab lahan ya berat, mengajukan ke Disdik, paling akhir tahun baru bisa direhab kalau disetujui," tuturnya.