REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono mengatakan, ancaman siber kini sudah sedemikian nyata. Kopassus pun harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman.
"Hoaks itu baru satu bagian (dari ancaman siber). Ancaman nyata saat ini," tutur Eko usai melakukan upacara penyerahan satuan Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
Eko menyebutkan, apabila Kopassus tidak mau beradaptasi dengan perubahan zaman, maka suatu saat mereka pasti akan terlindas oleh zaman. Menurutnya, ancaman siber saat ini kian nyata. Karena itu, Kopassus juga harus mampu mengantisipasi hal itu.
"Oleh karena itu, sekali lagi, bukan hanya Kopassus, bagian-bagian lain juga menangani yang berkaitan dengan siber. Hoaks itu hanya satu bagian daripada serangan yang berkaitan dengan siber," ujar Danjen Kopassus ke-30 tersebut.
Sebelumnya, Danjen Kopassus ke-29 Mayjen TNI Madsuni menerangkan, Kopassus terus melakukan pengembangan kemampuan dan keterampilan prajuritnya. Di antaranya, mereka mengembangkan Satuan Siber Kopassus untuk menghadapi perang asimetris ke depan.
"Saat ini kopasus sedang giat mengembangkan kembali kemampuan dan keterampilan prajurit," ujar mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Madsuni dalam sambutannya pada Upacara Penyerahan Satuan Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/3).
Kemampuan tersebut di antaranya adalah kemampuan perang hutan dan pertempuran kota. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seluruh prajurit Kopassus itu dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan.
"Selain itu, untuk mendukung keberhasilan satuan, kita juga sedang membentuk dan mengembangkan Satuan Siber Kopassus dalam rangka menghadapi perang asimetris," terang Madsuni.