Jumat 23 Mar 2018 09:04 WIB

Warga Blokir Akses Tol Batang-Pemalang Akibat Jalan Rusak

PT Waskita dituntut warga memperbaiki jalan rusak akibat proyek tol.

Red: Nur Aini
Kendaraan melintas di ruas tol Pemalang-Batang, daerah Banyuputih, Batang, Jawa Tengah, Sabtu (10/6).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kendaraan melintas di ruas tol Pemalang-Batang, daerah Banyuputih, Batang, Jawa Tengah, Sabtu (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Aksi pemblokiran akses jalan menuju jalan Tol Pemalang-Batang di Desa Cepagan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang dilakukan oleh massa pada Kamis (22/3) kini meluas hingga Desa Sidorejo, Jumat (23/3) pagi.

Aksi pemblokiran akses jalan Tol Batang-Pemalang tersebut dipicu adanya kekecewaan warga terhadap PT Waskita selaku pengembang proyek jalan tol yang tidak merespons tuntutan warga untuk memperbaiki jalan yang rusak. Hal itu akibat truk pengangkut material milik perusahaan tersebut. Kemarahan warga desa makin bertambah dengan adanya kasus kecelakaan yang menimpa seorang pengendara sepeda motor hingga meninggal dunia karena kondisi jalan yang rusak parah.

Akibat pemblokiran akses jalur Tol Batang-Pemalang maka truk pengangkut material untuk pengurukan proyek tol berhenti total. Hal itu karena jalan dipenuhi dengan bebatuan dan palangan yang terbuat dari kayu.

Warga Desa Sidorejo, Tasurun, mengatakan, kerusakan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh PT Waskita itu mengakibatkan warga merasa kesal sehingga mereka melakukan aksi blokir.

"Kami sudah lama menahan kecewa dan kesal terhadap iktikad PT Waskita untuk memperbaiki jalan yang rusak yang disebabkan oleh truk pengangkut material. Kondisi jalan yang tidak seimbang menahan beban berat truk pengangkut material mengakibatkan jalan rusak parah," katanya.

Ia mengatakan, warga tidak mempermasalahkan adanya pembangunan tol Pemalang-Batang karena proyek itu untuk kemanfaatan kepentingan umum. Kendati demikian, kata dia, warga menginginkan adanya tanggung jawab PT Waskita selaku pengembang proyek jalan tol memperbaiki jalan yang kini sudah rusak parah itu.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, sesuai kesepakatan PT Waskita dengan Pemkab Batang, menyebutkan bahwa pengelola proyek Tol Pemalang-Batang harus sudah memulai pengecoran jalan itu pada 17 Pebruari 2017. Akan tetapi, kata dia, hingga Maret 2018 perbaikan jalan yang rusak itu belum sepenuhnya dikerjakan, bahkan cenderung terabaikan.

"Kami mendukung program pembangunan Tol Pemalang-Batang yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Akan tetapi, PT Waskita juga harus bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan lintasan tol yang digunakan untuk sarana lalu lintas truk pengangkut material PT Waskita," katanya.

Ia memperingatkan kepada PT Waskita agar secepatnya memperbaiki jalan lintasan tol itu agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri. "Tolong cepat diperbaiki jalan lintasan tol itu, agar masyarakat tidak menjadi korban kecelakaan akibat rusaknya jalan," katanya.

Kepala Teknik PT Waskita Proyek Jalan Tol Pemalang-Batang Paket 4, Nasrullah, mengatakan bahwa PT Waskita sudah mematuhi apa yang menjadi kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Batang.

"Saat ini, kami konsentrasi melakukan perbaikan jalan Nganjir, Desa Kalibeluk, Warungasem, hingga ruas jalan titik selatan Desa Cepagan hingga Pandansari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement