Kamis 22 Mar 2018 23:42 WIB

JK Dikabarkan Jadi Ketua Tim Penjaring Cawapres Jokowi

Menurut JK, cawapres Jokowi harus dapat meningkatkan elektabilitas.

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla meninggalkan Kantor Wakil Presiden usai pertemuan tertutup di Jakarta, Selasa (6/2).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla meninggalkan Kantor Wakil Presiden usai pertemuan tertutup di Jakarta, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan belum mendengar kabar yang menyebut bahwa dirinya ditunjuk sebagai ketua tim penjaring calon wakil presiden (cawapres) bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019. Sebelumnya, PDIP sempat menginginkan JK kembali menjadi cawapres Jokowi untuk periode 2019-2024.

"Oh gitu, ha ha ha, saya belum dengar itu," kata Jusuf Kalla seusai memberikan arahan dalam Rakernas Golkar di Jakarta, Kamis (22/3), saat dikonfirmasi mengenai kabar penunjukan dirinya sebagai ketua tim penjaring cawapres Jokowi.

Ketika ditanya pandangannya soal kriteria seorang cawapres, JK mengatakan bahwa syarat utamanya dapat membantu elektabilitas Presiden. Yakni, cawapres yang memiliki konstituennya sendiri, sehingga dapat meningkatkan suara.

"Kedua, dapat membantu Presiden menjalankan tugasnya," jelas JK.

Dalam pidato pembukaan Rakernas Golkar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sempat menyebutkan keyakinannya bahwa Jokowi sudah nyaman berpasangan dengan kader Golkar. JK pun ditanya wartawan ihwal peluang Jokowi bersanding kembali dengan kader Golkar dalam Pilpres 2019.

"Kalau itu harus dicari lagi kader Golkar yang bisa membantu," katanya.

Apakah menurut JK, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto cocok mendampingi Jokowi, JK menjawab, "Ah itu banyak hal yang cocok. Tinggal usaha saja."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement