REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka, mendapat apresiasi dari semua kalangan. Salah satunya, datang dari Cawagub Jabar, Dedi Mulyadi. Sebab infrastruktur ini sangat membantu mobilitas masyarakat jadi lebih mudah.
Oleh karena itu, bandara dikatakan Dedi harus bisa terkoneksi dengan semua jalan bebas hambatan yang melintasi provinsi ini.
"Saat ini, banyak jalan tol yang melintasi Jabar. Ini, harus terkoneksi dengan bandara bertaraf internasional yang ada di Majalengka tersebut," ujar Dedi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/3).
Jalan bebas hambatan yang melintasi Jawa Barat ini, meliputi Tol Cisumdawu, Tol Bocimi, Tol Cipali, dan Tol Citas. Dengan begitu, masyarakat yang hendak bepergian dengan angkutan udara itu bisa lebih mudah lagi. Sebab, menuju bandara akan semakin cepat dengan akses tol tersebut.
Misalkan, lanjut Dedi, warga Cianjur Selatan dari pada ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dengan jarak tempuh antara enam sampai delapan jam, lebih baik menjangkau Bandara Kertajati. Karena jarak tempuhnya lebih singkat, sekitar tiga jam.
Akan tetapi dengan dibangunnya jalan baru ini bukan tanpa risiko. Biasanya, sambung Dedi, bila pemerintah membangun jalan baru, maka akan muncul lokasi eksplorasi alam. Seperti galian pasir atau batu. Eksplorasi ini bisa memercepat kerusakan di sekitarnya.
"Karena itu, kelestarian lingkungan harus benar-benar di jaga," ujar Dedi.
Terkait dengan Bandara Kertajati, Dedi yang berpasangan dengan Cagub Deddy Mizwar ini menginginkan supaya fasilitas publik ini lebih mencerminkan karakter Jawa Barat. Sebab bandara ini akan menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Jabar.
"Kita juga ingin standardisasi Bandara Kertajati bisa seperti Bandara Changi, Singapura," ujarnya.