Kamis 22 Mar 2018 21:29 WIB

Setelah Kericuhan, Petugas Jaga Kondusifitas Lapas

Pencarian provokator di balik peristiwa itu pun untuk sementara waktu dikesampingkan

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Ponsel selundupan
Foto: edwin/republika
Ponsel selundupan

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Sehari setelah kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Kesambi, Kota Cirebon, kondusivitas di dalam lapas terus diupayakan. Pencarian provokator di balik peristiwa itu pun untuk sementara waktu dikesampingkan terlebih dulu.

"Kami upayakan pendinginan suasana dulu, tidak buru-buru mencari provokator," ujar Kepala Lapas Kesambi, Heni Yuwono, Kamis (22/3).

 

(Baca: Warga Binaan Protes Razia HP, Lapas Kesambi Ricuh)

Heni menyatakan, pihaknya berupaya merangkul warga binaan dengan mengintensifkan diskusi untuk mengetahui akar permasalahan. Meski demikian, penjagaan di lapas tetap diperketat.  Untuk pengamanan itu, pihak lapas bahkan melibatkan sedikitnya 43 calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sedianya, 43 orang CPNS itu masih dalam tahap orientasi dan pengenalan lapangan.

Selain tenaga CPNS itu, sedikitnya tujuh anggota Polres Cirebon Kota juga ikut disiagakan. Namun,personil kepolisian itu hanya berjaga di luar lapas.  Heni menambahkan, pihaknya kini juga sedang mengusahakan perbaikan CCTV.  Akibat kericuhan, empat dari 19 unit CCTV yang ada di dalam lapas rusak.

Terkait kericuhan yang terjadi pada Rabu (21/3), Heni memastikan, hal itu murni didasari keberatan warga binaan terhadap razia handphone yang dilakukan oleh petugas setiap hari. Kalaupun ada isu lain, hanya berupa aspirasi berupa kapasitas berlebih.

"(Mengenai kapasitasberlebih), semua lapas di Indonesia mengalami problem yang sama," kata Heni.

Heni pun menegaskan, kepemilikan handphone oleh warga binaan tetap dilarang. Razia pun akan tetap dilaksanakan sebagaimana ketentuan yang berlaku. Heni menjelaskan, barang terlarang seperti handphone, diperoleh warga binaan dari luar dinding lapas dengan cara dilempar. Pelemparan biasanya dilakukan saat siang hari atau malam hari.

Untuk itu, pihak lapas akan memperkuat pengamanan di pos-pos pantau yang terdiri dari empat pos dengan dukungan CCTV di tiap pos. Selain itu, akses jalan umum disekeliling lapas juga akan ditutup pada jam-jam tertentu, khususnya malam hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement