Kamis 22 Mar 2018 15:23 WIB

BB POM Semarang Antisipasi Temuan Cacing Gilik di Sarden

BB POM Semarang turun ke lapangan untuk awasi distributor makanan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan sarden
Foto: realfood tesco
Ikan sarden

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) Semarang telah menindaklanjuti temuan Anisakis sp pada produk olahan ikan impor asal Cina. Saat ini, tim BB POM Semarang telah turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap distributor makanan di Jawa Tengah.

Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BB POM Semarang Novi Ekorini mengatakan, khusus untuk BB POM Riau memang telah melakukan langkah- langkah atas temuan tiga jenis produk olahan ikan dalam kaleng yang mengandung cacing Anisakis sp tersebut.

Upaya yang sudah dilakukan adalah pemberian teguran keras dan pemberian sanksi kepada importir produk yang bersangkutan. Selain itu juga telah dilakukan penarikan ketiga produk bahan makanan bermasalah tersebut dari pasaran.

Khusus untuk wilayah kerja BB POM Semarang, saat ini tim yang diturunkan telah menelusuri peredaran produk olahan ikan dalam kaleng yang dimaksud, ke sejumlah distributor makanan.

Jika dalam penelusuran ini ditemukan ketiga produk tersebut, BB POM Semarang juga akan melakukan penarikan produk yang bermasalah tersebut dari pasaran. Karena sesuai dengan instruksi dari Badan POM, produk- produk tersebut harus ditarik dari peredaran.

Temuan Cacing Gilik di Sarden Kalengan Resahkan Warga

"Nanti hasil penelusuran ini juga akan kami rilis kepada publik di Jawa Tengah," kata dia, di sela rapat Pembentukan Tim Terpadu Implementasi Inpres 01 Tahun 2017 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, di kantor BKIPM Semarang, Kamis (22/3).

Novi juga menyampaikan, selain penelusuran dalam menindaklanjuti temuan produk perikanan yang bermasalah ini, BB POM Semarang juga berkoordinasi dengan instansi terkait. Antara lain dengan BKIPM Semarang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Hal ini diamini oleh Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana. Menurut dia, isu mengenai peredaran tiga produk pengolahan bermasalah ini juga menjadi prembahasan dalam rapat koordinasi bersama BB POM, Disperindag, BP2MHP, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement