REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah pedagang nasi ampera di Kota Pekanbaru mengaku mulai enggan menjual masakan dari ikan kalengan karena terpengaruh temuan cacing gilig dalam bahan makanan tersebut. Mereka pun menyingkirkan olahan sarden dari menu rumah makannya.
"Biasanya saya jual sambal ikan sarden cabai, tetapi karena kini ada yang mengandung cacing terpaksa sementara tidak masak menu itu," kata Sinai pemilik kedai nasi ampera Jalan Durian Pekanbaru, Rabu.
Hal yang sama juga diakui Bukde (50) pedagang nasi ampera di Jalan Sumatera. Pascapengumuman resmi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan setempat, ia tidak lagi memasak ikan sarden sebagai menu dagangannya.
"Saya sebenarnya memasak ikan sarden merek lain, tetapi kalau isunya sudah menyebar ada cacingnya, khawatir juga tidak ada yang beli. Jadi tidak masak menu itu dulu," ujarnya.
Avia (45) ibu rumah tangga juga mengaku resah. Sebelum mengetahui adanya cemaran cacing gilig di sarden kalengan, ia sering memasak sarden sebagai lauk keluarganya.
Walau merek yang dia gunakan bukanlah yang dinyatakan positif oleh BBPOM, namun karena isunya viral ia mengaku jadi tersugesti untuk berhenti mengkonsumsi sarden. "Ngebayanginnya jadi geli, makanya tidak usah masak sarden dulu sementara sampai hilang sugestinya," ujar dia.
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor ikan mackarel kaleng yang terbukti mengandung cacing gilig, yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri mengatakan kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species," kata Kashuri.
Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.
Pihaknya sudah melakukan penelusuran untuk menarik semua ikan kaleng dengan tiga merek tersebut di Riau.