Rabu 21 Mar 2018 23:44 WIB

Susi Ingin Pembangunan Kelautan Perikanan Dirasakan Papua

Susi menasehati nelayan dari luar Papua harus tetap mematuhi paeraturan di Papua

Menteri Kelautan dan Perikanan-Susi Pudjiastuti
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Kelautan dan Perikanan-Susi Pudjiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan agar pembangunan di sektor Kelautan dan Perikanan di Papua dinikmati juga oleh orang asli Papua (OAP). Ia mencontohkan pembangunan di Kalimantan harus dinikmati oleh masyarakat Kalimantan, begitu juga dengan pembangunan di Papua yaitu harus dinikmati oleh masyarakat Papua.

"Saya tidak ingin kita membangun sesuatu di Papua misalnya, tetapi rakyatnya tidak bisa menikmati dan ternyata bukan untuk orang Papua," kata Menteri Susi kepada seratusan nelayan asli Papua yang berasal dari suku Kamoro ketika meninjau PPI Pomako di Timika, Rabu (21/3).

Pihaknya akan bersinergi dengan orang (nelayan) dari Jawa datang karena wilayah tangkap Papua yang luar biasa besar itu benar. NKRI tetapi harus menghormati tuan rumah dan aturan-aturan yang sudah diatur oleh negara termasuk peraturan daerah yang ada.

"Semua ada aturannya dan yang pasti melibatkan para pemangku kepentingan setempat. Itu harus menjadikan prioritas utama. Jadi sekali lagi, bapak-bapak dari Jawa tolong hormati tata aturan orang di daerah," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa para nelayan dari luar Papua datang ke perairan Papua untuk mencari cari makan, rejeki, penghidupan sebagai saudara masyarakat Papua. Untuk itu dapat menaati aturan yang ada termasuk kearifan lokal misalnya tidak menangkap ikan dengan kapal berkapasitas 30 GT di area di bawah 12 mil.

Selain menasehati para nelayan yang telah banyak menangkap ikan di perairan Mimika, Menteri Susi juga meminta para pengusaha agar tidak tertutup.

"Ayomi dan rangkul para nelayan Papua. Hasil tangkapannya dibeli bila perlu dibantu jaringnya, dibantu alat tangkapnya. Jangan hanya datang, nangkap, pulang," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement