Rabu 21 Mar 2018 15:50 WIB

15 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Bandang Kota Bandung

Banjir kali ini cukup parah. Air mengalir dengan deras dari aliran Sungai Cipamokolan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Budi Raharjo
Pemilik toko dan kios membersihkan lumpur sisa banjir bandang di kawasan Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pemilik toko dan kios membersihkan lumpur sisa banjir bandang di kawasan Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Belasan rumah rusak berat akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (20/3) kemarin. Rumah yang rusak berat ini berada di Kelurahan Jatihandap dan Kelurahan Cicaheum.

12 rumah rusak berat berada di Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong. Camat Kiaracondong Tarya mengatakan sebanyak dua RW yang terdampak banjir yakni RW 2 dan RW 3.

"Jumlah KK ada 229 jumlah sebanyak 888 jiwa. Jumlah rumah yang rusak ringan ada 21, rusak sedang 24, rusak berat 12," kata Tarya di Posko Bencana Kelurahan Cicaheum, Rabu (21/3).

Menurutnya banjir kali ini tergolong cukup parah. Air mengalir dengan deras di aliran Sungai Cipamokolan. Sebelumnya pada 2014 juga pernah terjadi banjir namun itu terjadi karena adanya pohon tumbang yang menghambat aliran sungai di jembatan.

Ia menyebutkan kerugian material akibat banjir ini cukup besar walaupun belum bisa dihitung. Sebab ada pula belasan mobil yang rusak parah karena bertubrukan saat banjir datang menerjang. Warga juga kehilangan barang-barang seperti perhiasan hingga surat-surat berharga.

Ia menyebutkan pihaknya sudah membuka dua posko pengungsian warga. Sebab tempat tinggal warga masih belum layak ditinggali akibat lumpur pasca banjir. "Kita siapkan dua posko satu di RW 3 berupa tenda, di RW 2 berupa madrasah untuk tempat pengungsian," ujarnya.

Sementara menurut Lurah Jatihandap, Tata Prihramadiputra di wilayahnya tiga rumah rusak berat. Rumah-rumah tersebut ambruk diterjang banjir. "500 rumah yang terdampak.Rusak parah ada tiga yang ambruk, sedang 50an dan rusak ringan 300an," ujarnya.

Ia menyebutkan ada 1300 jiwa dari 500 KK yang terdampak. Pihaknya pun langsung membuka posko pengungsian sementara, meskipun kebanyakan warga mengungsi di rumah kerabat dekatnya. Pos utama dibuka di Kantor Kelurahan Jatihandap.

Ia menyebutkan rumah-rumah yang ambruk berada di sepadan sungai. Oleh karenanya ke depan ia akan mendata rumah di pinggiran sungai yang rawan agar dapat ditertibkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement