Senin 19 Mar 2018 17:22 WIB

Din, Mahfud MD, dan Aqil Dinilai Mampu Isi Kekosongan Jokowi

Jokowi dan PDIP telah membentuk tim menggali sosok lain yang diterima masyarakat

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan menyambut baik tiga nama yang disebut dari kalangan agamis untuk maju menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mereka adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj.

Arteria mengatakan, ketiga nama itu memiliki karakter profesional, relevan dan berkompeten dalam menjalakan tugasnya selama ini. "Mereka juga mampu mengisi ruang kekosongan, di mana selama ini Jokowi memiliki kesan jauh dari Islam," ucapnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (19/3).

Tapi, Arteria mengakui, tiga nama itu masih dalam kategori alternatif. Ada beberapa poin lain yang harus dipertimbangkan. PDIP, bersama Jokowi, juga telah membentuk tim secara informal untuk sebisa mungkin menggali sosok potensi lain yang dapat bekerja sama dan diterima oleh masyarakat.

Saat ini, menurut Arteria, tim tersebut tengah melakukan penyaringan dan penjaringan terhadap beberapa nama yang dinilai layak mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 nanti. Baik nama yang sudah diajukan dari sejumlah partai maupun nama lain.

Dalam proses seleksi ini, PDIP memiliki sejumlah pertimbangan, termasuk di antaranya yang disebutkan Arteria adalah nyaman dan bisa diterima oleh Jokowi. "Cawapres terpilih juga harus bisa kerja, mengetahui posisi dan harus berbuat apa serta siap ditempatkan seperti apa pun," ucap anggota Komisi III DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement