Senin 19 Mar 2018 10:22 WIB

Beras Sleman Ditarget Masuk Pasar Modern 2022

Beras yang akan disuplai harus memenuhi tiga persyaratan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Winda Destiana Putri
Beras
Foto: Pixabay
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Sleman, Rudi Suryanto, mengapresiasi keberadaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidomulyo. Ia menilai, keberadaan Gapoktan seiring visi Sleman Smart City yaitu mempromosikan beras hasil petani Kabupaten Sleman.

"Target kita 2022 beras Sleman sudah masuk pasar modern," kata Rudi yang ditemui usai menghadiri Rapat Anggota Tahunan 2017 Gapoktan di Aula Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, beras yang akan disuplai harus memenuhi tiga persyaratan yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Rudi berharap, dari 19 Gapoktan yang ada di Kabupaten Sleman bisa mampu memenuhi kebutuhan aparatur sipil negara dan memiliki standar kualitas sama.

Kepala Sub Bidang Distribusi Pangan, Sumaryatin menuturkan, jika Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Sidomulyo tiap tahun memiliki catatan grafik yang terus meningkat. Maka itu, ia berharap masyarakat Sidomulyo Sleman bangga mengkonsumsi produk Sleman sendiri.

"Kita harus meninggalkan merek beras luar dan beralih menggunakan produk sendiri," ujar Sumaryatin.

RAT Tutup Buku 2017 Gapoktan sendiri melaporkan pertanggung jawaban pengurus dan pemaparan rencana kerja, serta RAPD Gapoktan pada 2018. Dalam laporannya, Ketua Gapoktan Sidomulyo, Jumeni mengungkapkan, terjadi peningkatan dari 2016 ke 2017 tiap program kerjanya.

"Program kerja tersebut meliputi usaha simpan pinjam Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis, Bidang Usaha Alat Mesin Pertanian, dan Bidang Usaha Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat," kata Jumeni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement