Ahad 18 Mar 2018 21:00 WIB

Sandiaga-Syaikhu Siap Sinkronkan Pembangunan Jakarta-Jabar

Sandiaga menyarankan Syaikhu untuk berkoordinasi masalah ketersediaan lapangan kerja.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Sandiaga Uno bersama Ahmad Syaikhu membicarakan ekonomi umat
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Sandiaga Uno bersama Ahmad Syaikhu membicarakan ekonomi umat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan bakal Cawagub Jawa Barat (Jabar) Ahmad Syaikhu mengungkapkan komitmennya untuk bersama membangun kedua provinsi. Sandiaga mengatakan sinergi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah terjalin baik dan sepatutnya terus berjalan jika paslon Sudrajat-Syaikhu terpilih sebagai pemenang Pilgub Jabar 2018. 

Menurut Sandiaga, sebaiknya Jakarta dan Jabar tak lagi bicara soal kelebihan masing-masing. Kedua provinsi perlu berkoordinasi dalam mengatasi masalah bersama, salah satunya ialah soal ketersediaan lapangan kerja.

"Sebetulnya isu utamanya adalah bagaimana kerja sama dengan Jabar makin bagus. Sama Aher sudah bagus. Ke depan sinergi konkret dan lapangan kerja tercipta di Jabar. Tidak lagi bicara wilayah penyangga dan yang disangga, tapi ini soal kolaborasi dan kemitraan," katanya pada wartawan saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren (Ponpes) Indrisiyyah di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat pada Ahad, (18/3)

Sandiaga menilai selama ini kemajuan ekonomi hanya berpihak pada segmen menengah ke atas. Alhasil, kemajuan ekonomi tidak terlalu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat menengah ke bawah. Ia berpesan kepada Syaikhu untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya ketika terpilih sebagai Cawagub Jabar.

"Bicara di Jabar intinya harus berpihak pada ekonomi kelas masyarakat menengah ke bawah. Ekonomi yang dirasakan di Jakarta dan di Jabar terjadi stagnansi. Saya titip ke ustaz Syaikhu semoga bisa buka lapangan kerja dengan kegiatan wirausaha dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Syaikhu menilai kerjasama dengan antara Jabar dan Jakarta sudah bukan hal baru baginya setelah sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota Bekasi. Menurutnya, masing-masing wilayah punya kelebihan dan kekurangan agar bisa saling melengkapi. Misalnya, Jakarta bergantung dengan Bekasi dari sisi mengatasi sampah dan Jakarta memerlukan sumber daya manusia dari Bekasi.

"Akan diduplikasi apa yang sukses di Jakarta. Perlu lapangan kerja tinggi. Dengan kemitraan itu jadi lebih intens. Saya buktikan di DKI dengan Bekasi luar biasa. Bagaimana DKI akan memperlukan Bekasi untuk buang sampah sekaligus sampahnya dikelola bersama. Di sisi lain, pekerja DKI juga dari Bekasi," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement