REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI Indria Samego mengatakan Partai Demokrat masih akan mengusung Ketua Kogasma Pemenangan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo (Jokowi), capres usungan PDI Perjuangan. Walaupun nama lain seperti Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat ini masih tersiar kuat akan disandingkan dengan Jokowi.
"Kelihatannya, terus terang saja kalau bicara popularitas itu ya AHY di atas TGB. Yakni masih menurut paham konservatif Jawa-Islam, dan AHY masuk kriteria itu," tuturnya kepada Republika, Sabtu (17/3).
Ia pun tak menampik di media sosial, nama TGB terus digaungkan oleh warganet. "Tapi warganet yang mana dulu? Jadi kita harus kritis juga siapa mereka. Saya sebagai orang luar ya melihat dua-duanya memang orang andalan Demokrat," kata dia.
Baca: Ini Respons TGB Atas Desakan Warganet Usung Dirinya Capres.
Indria lalu mengakui beberapa kali ia telah melakukan perbincangan bersama dengan orang-orang dalam lingkaran Partai Demokrat, mereka lebih memprioritaskan AHY ketimbang TGB. Ia juga tak menutup kemungkinan, alasannya adalah karena AHY memiliki kepentingan politik untuk meneruskan ayahnya yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
Selain itu, AHY dinilai memiliki banyak sisi yang lebih banyak memiliki peluang untuk diterima. "Baik dari sisi latar belakang keluarganya, latar pendidikannya, kemudian posisi politiknya sebagai orang yang di tengah," kata dia.
Ia pun membandingkan, sosok TGB nantinya akan lebih banyak mendapatkan suara dari orang Islam. Padahal, warga Indonesia tak hanya orang Islam dan juga dari NTB. "Indonesia kan luas, suara warga dari Sulawesi sampai Papua juga harus diraih. Mereka juga punya hak untuk memilih Presiden," tuturnya.
Sehingga, ia menilai AHY akan lebih memiliki peluang yang lebih besar ketimbang TGB dari sisi itu. “AHY orangnya juga lebih moderat,” ungkapnya.