REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Prabowo Subianto bakal kembali didaulat menjadi calon presiden 2019 oleh Partai Gerindra, mantan danjen Kopassus itu dinilai bakal lebih sulit memilih calon wakil presiden dari PKS ketimbang partai lain. Alasannya, dari sembilan tokoh yang disodorkan PKS menjadi capres-cawapres dinilai tidak ada yang dominan.
"Saya kira Pak Prabowo nanti akan lebih sulit memilih cawapres dari PKS, karena dari wacana PKS yang mengusung sembilan nama itu, tak ada tokoh yang paling dominan," kata Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Indria Samego saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (17/3).
Ia menuturkan, hal ini memang menjadi ciri khusus dari PKS, yakni tak ada yang mendominasi. Semua kader PKS, menurut dia, cenderung dipercaya satu sama lain untuk melakukan tugasnya masing-masing.
"Itu cirinya PKS yang mencerminkan partai yang sangat cair. Sehingga tidak ada figur yang dominan dan seolah-olah semua memiliki hak yang sama," tuturnya.
Dengan ciri seperti itu,Indria menuturkan tedapat dampak sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya, bila PKS melakukan pergantian pimpinan tidak pernah rebut karena semua keputusan diterima.
"Elite PKS itu dianggap bisa melakukan kerja-kerja presiden, sementara ributnya PKS itu bila PKS sungguh-sungguh cari yang dominan," ujarnya.
(Baca Juga: Samego: Gerindra tak Punya Tokoh Gantikan Prabowo Capres)
Maka, menurutnya, Prabowo nantinya akan lebih leluasa memilih usungan tokoh yang memang sudah nyata kerjanya dan memiliki karakter yang kuat. Ia mencontohkan, Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum PAN.
"Kalau Zulkifli Hasan itu kan sudah pasti terlihat kesuksesannya menjadi pemimpin MPR RI, sehingga Prabowo lebih leluasa bila memilihnya ketimbang harus memilih dari sembilan tokoh PKS itu," tuturnya.
Ia juga menyebut, siapa tokoh yang paling dominan dari sembilan tokoh PKS itu, maka Dewan Syuro yang akan memutuskannya. "Sebab, hal itu sesuai dengan tradisi dari PKS sendiri, tergantung keputusan Dewan Syuro," kata Indria.
Pada Januari lalu, PKS mengusung sembilan tokoh yang akan diusung menjadi Capres-cawapres dalam Pilpres 2019. Di antara ke-sembilannya, terdapat nama-nama seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, dan juga mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring.