Jumat 16 Mar 2018 20:03 WIB

BPOM: Kabar Soal Telur Palsu di Medsos Hoaks

BPOM mengajak masyarakat untuk teliti terhadap unggahan di Medsos

Telur (ilustrasi)
Foto: Thekitchn
Telur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan menyebut informasi di media sosial (medsos) soal telur palsu yang meresahkan masyarakat merupakan kabar bohong atau hoaks. BPOM mengajak masyarakat untuk teliti dan tidak mudah percaya terhadap unggahan di Medsos.

"Itu hoaks," kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Olahan BPOM Suratmono saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (16/3).

Suratmono mengajak masyarakat untuk teliti terhadap unggahan di media sosial dan dunia maya. Terlebih terdapat indikasi jika informasi di medsos yang viral itu ada unsur manipulasi fakta. Pihak Kementerian Pertanian juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa peredaran telur palsu sulit diterima logika karena memerlukan teknologi tinggi jika memang benar telur bisa dipalsukan.

Sementara itu, Dr Denny Widjaya Lukman, yang merupakan dosen Program Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, sempat memberi klarifikasi kepada publik terkait telur palsu.

"Sampai detik ini belum ada teknologi manusia yang dapat membuat kulit telur ayam dan isinya," katanya.

Jika ada telur yang terindikasi palsu, kata dia, sebaiknya diteliti lebih lanjut sebelum menyimpulkan. Jika telur tampak tidak pada lazimnya telur, lanjut dia, kemungkinan berumur lama. Bisa jadi lebih dari empat minggu.

Dia mengatakan, telur yang sudah lama disimpan mengakibatkan putih telur menjadi relatif lebih encer dan kuning telur yang relatif menjadi lebih lunak karena kekentalannya menurun. "Jadi, kalau ada yang bilang telur palsu, jangan langsung percaya. Jadilah konsumen yang cerdas dan bijak," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement