Jumat 16 Mar 2018 14:28 WIB

Dana PSO PD Dharma Jaya Sebesar Rp 54 Miliar Telah Dicairkan

Sulitnya pencairan dana PSO karena miss-komunikasi antara BPKD dan PD Dharma Jaya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Endro Yuwanto
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana public service obligation (PSO) untuk PD Dharma Jaya telah dicairkan pada Kamis (15/3) malam lalu. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi.

Menurut Michael, dana yang telah dicairkan tersebut sebesar Rp 54 miliar. Sebesar RP 13 miliar dipergunakan untuk membayar subsidi daging pada bulan Desember 2017.

"Rp 54 miliar (dana yang dicairkan), yang 13 miliar itu memang untuk yang membayar periode Desember karena Desember itu dibayarnya Januari tahun 2018. Yang Rp 41 miliar itu untuk uang muka pengadaan tahun 2019," kata Michael di Balai Kota Jakarta, Jumat (16/3).

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, terkait sulitnya pencairan dana PSO, karena adanya miss-komunikasi yang terjadi antara BPKD dan PD Dharma Jaya. Sehingga, untuk ke depannya, ia berharap agar komunikasi terjalin lebih baik lagi.

"Masalah komunikasi kalau PMD (Penyertaan Modal Daerah) dari pertama saya tanya sama Bu Marina, Bu Marina kalau ini saya cabut PMD-nya bermasalah nggak? Nggak Pak, tapi saya perlu DP-nya ini. Oke DP-nya kami jalani ternyata administrasinya yang kemarin ada miss-persepsi dan perubahan jadi kami ke depan akan lebih baik lagi," kata Sandi.

Terkait pengundiran diri yang dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati, Sandi mengatakan agar Marina mempertimbangkan hal tersebut. Sebab, Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat dan harga daging dipastikan akan meningkat.

"Saya bilang ini mau masuk masa krusial kita mau masuk masa Ramadhan biasanya daging naik, saya bilang beliau frustrasi. Ini kan komunikasi yang harus lebih nanti di Balai Kota, pergubnya ganti tentu administrasinya juga harus ganti," jelas Sandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement