REPUBLIKA.CO.BOGOR--Calon Gubernur nomor urut satu, Ridwan Kamil mendapat keluhan warga terkait kondisi stasiun dan terminal yang umumnya menjadi sumber kemacetan, kekumuhan dan tidak tertata dengan baik. Ridwan Kamil mengatakan dirinya memiliki solusi untuk menata kawasan stasiun dan terminal yang ada di Jawa Barat.
“Kebetulan penataan kawasan adalah tesis saya waktu studi S2 dulu, jadi kalau saya boleh gambarkan, kawasan terminal dan stasiun itu seperti kue lapis, semua fungsi dan aktifitas warga dapat dikumpulkan di terminal dan stasiun," ungkapnya usai blusukan di Bogor, dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat, (16/3). Ditambahkan Ridwan, keterpaduan kawasan akan membuat kehidupan warga menjadi efisien. "Istilah kerennya adalah TOD, Transit Oriented Development," jelasnya.
Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum ini mengatakan bahwa stasiun seharusnya menjadi kawasan yang serba ada.”Stasiun menjadi tempat yang mengakomodasi semua kebutuhan warga, Disana bisa ada pasar,apartemen, hotel yang membuat kehidupan warga lebih produktif karena jika mau belanja tinggal turun ke bawah, yangb menyediakan semua kebutuhan warga," ujar peraih gelar Master of Urban Design dari University of California Berkeley ini.
Pria yang kerap disapa Emil ini pun mencontohkan saat dirinya bekerja di Hong Kong dulu. "Saat bekerja di Hong Kong dulu, saya tinggal di atas stasiun. Saat berangkat kerja, saya turun ke bawah melalui mall. Perlu naik kereta tinggal ke basement, belanja pun pasarnya tidak jauh dari apartemen," katanya.
Dijelaskan Emil, konsep TOD ini adalah salah satu konsep yang akan diaplikasikan untuk menata stasiun dan terminal jika nanti dirinya terpilih menjadi Gubernur. "Stasiun itu lokasinya strategis, secara properti mahal, sudah mahal fungsinya cuma satu, dalam teori properti ini mubazir," tegasnya. Ridwan memohon doa kepada warga, ia dapat melahirkan satu konsep TOD di stasiun dan terminal-terminal di Jawa Barat, saat terpilih sebagai gubernur.
Meski demikian, gagasan penataan stasiun dan terminal ini, nantinya akan disampaikan Ridwan Kamil jika terpilih sebagai gubernur, kepada pemerintah kota/kabupaten, dan kementrian perhubungan, karena pengelolaan tempat-tempat ini sejatinya adalah kewenangan mereka. "Perhari ini (gagasan tersebut) belum bisa saya wujudkan karena meyakinkan agar gagasan ini dapat direalisasikan masih di luar kendali keputusan saya," terangnya.