REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang berupaya mendapatkan perhatian rakyat dengan mengumumkan sembilan nama kader yang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PKS menyiapkan sembilan kandidat tersebut sebagai pilihan untuk mendampingi calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Gerindra pada pesta demokrasi tahun depan.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menuturkan penentuan tersebut menjadi salah satu upaya partai untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kadernya. Dengan publikasi dan sosialisasi sedari sekarang, calon pemilih diharapkan sudah terbiasa dengan sosok-sosok yang diajukan itu.
Cecep mengatakan penentuan sembilan nama tersebut sebagai upaya PKS untuk tag tempat dalam Pilpres 2019. "Mereka ingin menunjukkan, kalau memang Prabowo maju, nih kami sudah sediakan nama-nama untuk jadi pasangan yang bisa dipilih," ucapnya ketika dihubungi Republika, Kamis (15/3).
Kendati demikian, Cecep menjelaskan, PKS tidak perlu terburu-buru untuk menyeleksi atau mengerucutkan nama lagi. Sebab, kondisi politik saat ini masih terbilang cair dan sulit diprediksi.
Masih banyak berbagai kemungkinan yang bisa terjadi sampai Pilpres 2019. "Baca kondisi dulu, baru nanti mendekati pelaksanaan, segera tentukan nama," kata Cecep.
Tidak hanya PKS, Cecep menuturkan, upaya perlahan tetapi pasti ini sebenarnya sedang dilakukan kebanyakan partai yang dapat mengajukan pasangan calon pada Pilpres 2019. Tidak terkecuali Gerindra yang mengaku segera mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
Cecep berpendapat masih panjang dan banyak waktu untuk mencapai hari H. Menurut Cecep, partai-partai masih melakukan kalkulasi di tengah jangka waktu setahun ini.
Pada pertengahan Februari, PKS menyebutkan sembilan nama bakal calon presiden dan wakil presiden hasil keputusan Majelis Syuro. Termasuk di antaranya, Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman.