REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membentuk Bank Wakaf Mikro (BWM) di sejumlah daerah di Indonesia. Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) ini tak lepas dari komitmen pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam menyejahterakan umat.
“Saya melihat sendiri betapa Bank Wakaf Mikro yang sudah ada di sejumlah pesantren disambut antusias oleh umat di akar rumput. Saya rasa ini wujud komitmen pemerintahan Jokowi dalam menyejahterakan umat,” kata Sekretaris Umum Bamusi, Nasyirul Falah Amru, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (14/3).
Falah yang juga anggota DPR itu mengatakan, BWM adalah cara brilian Jokowi untuk menggerakan perekonomian umat. Sebab, BWM bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh perbankan. “Karena kalau mau pinjam di bank kan diminta agunan dan syarat-syarat administrasi yang banyak. Ujung-ujungnya, minjam ke rentenir,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Falah, BWM ini tidak hanya menyelamatkan umat dari jerat rentenir, tetapi juga membuat menjadi lebih produktif. Sebab, ada pembinaan lebih dulu kepada umat sebelum meminjam uang. Menurut dia, umat cuma dikenakan biaya administrasi tiga persen per tahun. Skema pinjamannya pun mau tidak mau membuat umat harus lebih produktif memanfaatkan uang pinjamannya.
“Tidak ada ruang untuk menjadi malas dan konsumtif,” ujar Wakil Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Hingga kini, OJK baru mengeluarkan izin pendirian untuk 20 BWM di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Namun, kata Falah, karena manfaatnya sudah begitu terasa, BWM ke depan harus terus diperluas jaringannya. “Saya berharap BWM nantinya bisa menjangkau sampai ke luar Pulau Jawa, agar pemerataan ekonomi umat bisa terus meluas,” ujar Falah.
Presiden Jokowi meresmikan BWM di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/3). Sebelumnya, Jokowi meresmikan lembaga keuangan sejenis di Pondok Pesantren As Salafi Al Fithrah Surabaya, Jawa Timur.