Rabu 14 Mar 2018 16:53 WIB

Buya Syafii: Pembakaran Karpet Mushola Bagian dari Teror

Buya Syafii yakin polisi akan mengungkap kasus ini.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Teguh Firmansyah
Fotografer mengambil gambar gazebo Mushola Fatturahman Desa Jambidan, Bantul, yang terbakar.
Foto: Eric Iskandarsjah Z
Fotografer mengambil gambar gazebo Mushola Fatturahman Desa Jambidan, Bantul, yang terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- BANTUL -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif mengatakan upaya pembakaran karpet, sajadah, dan sarung serta gazebo di halaman mushola di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bagian dari teror.

"Ini jelas bagian dari teror karena apapun definisi orang, teror itu tindakan yang memicu ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan serta perpecahan," kata Buya usai mengunjungi Mushola Fatturahman Desa Jambidan Bantul yang karpet dan gazebonya dibakar, Rabu (14/3).

Di Desa Jambidan, dilaporkan terjadi pembakaran karpet Mushola Fatturahman dan gazebo di halaman TPA (Taman Pendidikan Al Quran) Faturrahman yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal pada Ahad (11/3) malam.

 

Baca juga, Pembakaran Karpet Mushola, Buya Syafii: Ini Kok Aneh.

 

Syafii Maarif pun melakukan tinjauan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Setelah berkeliling, ia pun merasa prihatin atas adanya kejadian di mushola milik Muhammadiyah tersebut."Ini sungguh keterlaluan. Namun, saya yakin kepolisian dapat mengungkap hal ini," kata dia, Rabu (14/3).

Ia pun berharap, setelah pelakunya terungkap, maka kepolisian juga dapat menelusuri siapa dalang di balik semua ini.Pada kesempatan itu, ia pun meminta kepada semua  masyarakat untuk menjaga Kebinnekaan Indonesia. Apalagi, lanjutnya, saat ini Indonesia mulai memasuki tahun politik.

Ia menilai, tahun politik adalah tahun saat banyak orang menjadi tidak normal dan mudah terpancing emosi. "Pada tahun politik ini, saya minta juga awak media untuk menjaga suasana tetap sejuk dan dingin. Sehingga semua bisa damai," ujarnya.

Ketua RT 2 Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, M Joweni mengatakan, selama ini, di belum pernah ada satupun kejadian yang menyebabkan kerusakan di mushola tersebut. "Ini baru pertama kalinya," kata Joweni.

Pria yang juga merupakan pengurus Muhammadiyah Ranting Banguntapan Selatan itu pun mengatakan, selama ini Muhammadiyah Ranting Banguntapan Selatan juga tak pernah terlibat persoalan dengan pihak manapun.

Selain itu, ia juga mengatakan, meski di lingkungan sekitar mushola merupakan lingkungan majemuk, namun masyarakat dapat menjalin hubungan dengan harmonis walau ada beberapa warga yang berbeda agama.

"Agama sama sekali tak membatasi warga kami dalam menjalin hubungan sosial yang harmonis. Selama ini kami dapat hidup dengan rukun," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement