Selasa 13 Mar 2018 17:55 WIB

Yenny: Dunia Perhatikan Upaya Indonesia Tangkal Radikalisme

Pelibatan perempuan ditingkat desa menjadi salah satu fokus PBB

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Yenny Wahid
Foto: RMV
Yenny Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelibatan perempuan ditingkat desa menjadi salah satu fokus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya global menanggulangi bahaya radikalisme dan terorisme. Hal ini disampaikan Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh UN Women bekerjasama dengan United Nations Office of Counter Terrorism (UNOCT) Badan PBB yang bertugas menangkal terorisme di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pimpinan tinggi beberapa lembaga PBB tersebut, Yenny menjelaskan dampak dari programnya yang banyak menyasar masyarakat ditingkat akar rumput. "Mereka tertarik dengan program Kampung Damai yang kami inisiasi di berbagai desa di Pulau Jawa," ujar Yenny dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Senin (12/3).

Menurut Yenny, dengan penguatan masyarakat desa, terutama perempuan, maka dampaknya langsung terasa secara masif. Berdasarkan data yang ada, terlihat hubungan langsung antara perempuan yang berdaya dan tingkat radikalisme. "Makin berdaya seorang perempuan, makin kecil kemungkinan ia terpapar aksi radikalisme," ucap putri mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Karena itu, kata Yenny, melalui program desa damai, pihaknya akan memberikan pelatihan dan penguatan ekonomi untuk para ibu ditingkat akar rumput, ditambah dengan pelatihan tentang upaya perdamaian yang bisa mereka praktekkan di komunitasnya masing-masing. "Saya senang bahwa kami mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan program ini karena ini berarti promosi untuk Indonesia," katanya.

Dalam forum yang dimoderatori oleh dubes tetap Uni Emirat Arab untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh, Yenny diminta untuk memberikan pendapatnya atas rencana UN untuk membuat sebuah Rencana Aksi Penanggulangan Terorisme yang melibatkan lebih banyak peran perempuan dan anak muda didunia, utamanya dalam area pencegahan tindak pidana berbasis kekerasan.

"Pelibatan perempuan dalam upaya pencegahan radikalisme mutlak dilakukan mengingat perempuan adalah salah satu korban utama ketika terjadi kekerasan dimasyarakat," jelas Yeni.

Yenny juga sekaligus menghadiri Forum CSW ( Comission on the Status of Women) di PBB, sebuah acara tahunan yang menghadirkan delegasi dari berbagai negara di dunia. "Tahun ini memang fokusnya adalah penguatan perempuan ditingkat akar rumput, seperti dijelaskan sekjen PBB, Antonio Guteres dalam pidato beliau," jelas Yenny.

Selain menghadiri acara CSW, Yenny juga akan bicara dalam dua acara lainnya yang diselenggarakan pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia. "Dunia memperhatikan upaya Indonesia dalam menangkal radikalisme, mari kita bekerja lebih keras lagi sehingga Indonesia menjadi contoh bagi banyak negara," kata Yenny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement