Senin 12 Mar 2018 13:08 WIB

Mengapa Prabowo Harus Segera Deklarasi Capres?

Prabowo masih mempertimbangkan beberapa hal terkait maju tidaknya sebagai capres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri) serta Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat (kiri) saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3).
Foto:

Sampai saat ini Prabowo belum menyatakan bersedia menjadi capres mewakili partainya. Prabowo, kata Muzani, masih mempertimbangkan banyak hal perihal pencalonannya itu. Prabowo masih mempertimbangkan, apakah koalisi sudah cukup? Apakah rakyat masih meghendaki dia menjadi presiden? Apakah rakyat masih mendukung?

"Dan apakah beliau sanggup memimpin bangsa di tengah-tengah kondisi yang berat? Sanggup bangun Indonesia untuk berjaya lagi?" kata Muzani.

Dia meyakinkan kepada para pendukungnya bahwa Prabowo Subianto masih sanggup menjalankan amanah itu. Sebab, Prabowo nantinya akan bisa menjadi presiden yang berteman dengan rakyat kecil.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, kader-kader partainya sudah mengusulkan adanya deklarasi Prabowo sebagai capres. Desakan deklarasi itu datang dari kader-kader Gerindra di daerah-daerah dan pusat.

Pentingnya deklarasi segera

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai Prabowo harus sesegera mungkin mendeklarasikan diri sebagai capres Partai Gerindra. Deklarasi itu menjadi penting, terutama terkait dengan psikologis, loyalitas, keinginan, dan keyakinan para pendukung Prabowo.

Ray mengatakan, kemauan para pendukung ingin segera Prabowo deklarasi pencalonannya pada ilpres 2019 mendatang.

"Saya rasa memang sudah seharusnya Pak Prabowo mendeklarasikan diri sesegera mungkin," kata Ray, Ahad (11/3).

Ada beberapa alasan pentingnya deklarasi segera dilakukan. Ray menyebut, hal itu dilakukan untuk meredam kekhawatiran para pendukungnya yang sebenarnya telah mendesaknya sejak Rapimnas Partai Gerindra 2017 lalu.

Ada dua bentuk kekhwatiran yang saat ini dialami oleh pendukung Partai Gerindra. Yang pertama, dilihat dari kecenderungan pemilih yang lebih memilih partai yang memiliki calon presiden sendiri. Para pendukung cenderung hengkang ke partai atau calon lain bila partai tidak memiliki calon presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement