REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Selama 13 tahun seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Dastin binti Tasja (30), warga Desa Juntikedokan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hilang kontak dengan keluarganya saat bekerja di Amman, Yordania. Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Juwarih mengatakan berdasarkan informasi keluarganya, Dastin sudah 13 tahun tidak ada kabar beritanya.
Dastin merupakan warga Blok H. Sarpin, RT. 05, RW. 01, Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Juwarih mengatakan dari cerita keluarganya, saat pamit berangkat Dastin bersama ibunya. Namun saat sampai di Yordania keduanya berpisah. Ibu Dastin ditempatkan di kampung dan sekarang sudah pulang.
"Sedangkan Dastin ditempatkan di kotanya sampai sekarang belum juga pulang," tuturnya.
Juwarih mengatakan Dastin bersama ibunya berangkat ke Yordania sejak 25 Maret 2005 silam. Dia direkrut oleh Junaedi, sponsor warga Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dastin dan ibunya diproses dan diberangkatkan melalui PT Safarindo Insan Copar via PT Avida Avia Duta yang beralamat di Jl. Abdurrahman, No. 17, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sedangkan Agency yang menempatkan yaitu Rolla Gerent - Al Mucu YTA - Zahroon Regiyon di Amman, Yordania. Dastin kemudian ditempatkan di rumah majikannya di PO Box 132, Deater Mimi Cipality, Amman Yordania.
"Sejak keberangkatannya hingga saat ini Dastin tidak diketahui keberadaannya. Hanya pernah kirim uang Rp 3 juta kepada keluarganya saat baru enam bulan kerja," kata Juwarih.
Juwarih menambahkan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu pengaduan dari pihak keluarga, karena tidak ada satu pun salinan dokumen yang dipegang keluarga.
"Jika data-data yang dibutuhkan sudah lengkap kami akan segera menyampaikan pengaduan ke beberapa kementerian terkait," kata Juwarih.