REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menemukan dua buruh migran Indonesia (BMI) dari sebanyak 82 orang yang dideportasi dari Negeri Sabah, Malaysia reaktif COVID-19 di mana setelah dilakukan rapid test dan pemeriksaan suhu badan.
"Kedua buruh migran Indonesia yang reaktif COVID-19 setelah dideportasi dari Sabah, Malaysia ini langsung dikarantina hingga beberapa hari ke depan untuk pengambilan 'swab'," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan Aris Suyono di Nunukan, Jumat (5/6).
Pada Jumat ini sebanyak 82 BMI yang dideportasi dari Negeri Sabah, Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Menurut Aris Suyono swab dari kedua buruh migran itu nantinya akan dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya untuk mengetahui perkembangannya.
Ia menambahkan bahwa pengambilan sampel swab terhadap kedua BMI dari negeri jiran Malaysia itu akan dilakukan pada Sabtu (6/6). Saat ini, kedua BMI ini diisolasi di Rusunawa Jalan Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan bersama dua orang lainnya dari Kecamatan Krayan.
Kemudian, Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan meminta kepada 80 BMI lainnya menjalani isolasi mandiri, termasuk BMI yang berasal dari luar Kabupaten Nunukan.
Data yang diperoleh dari Tim Gugus Tugas COVID-19 Nunukan terdapat delapan BMI yang berasal dari luar Kabupaten Nunukan, yakni Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, dan Tenggarong (Kaltim).
Kedelapan BMI ini langsung diberangkatkan ke Kota Tarakan menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Lamijung Kelurahan Nunukan Barat. "Rencananya hari Sabtu (6/6) akan kita ambil sampel swab bagi kedua BMI yang terdeteksi reaktif ini bersama dengan empat orang lainnya yang dikarantina," kata Aris Suyono.
Sebelumnya, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukandr Baharullah menyatakan sebanyak 240 BMI yang dideportasi dari Malaysia pada Rabu (3/6) semuanya nonreaktif.
Sehubungan hasil pemeriksaan "rapid test" dan pengukuran suhu tubuh, tidak ada yang reaktif sehingga langsung dipulangkan ke kampung halamannya menggunakan kapal KM Thalia menuju Kota Parepare, Sulsel.
Baharullah menjelaskan bahwa suhu tubuh dari 240 BMI tersebut rata-rata 36 derajat Celcius ke bawah. "Kalau BMI yang 240 orang yang dideportasi pada Rabu (3/6) semuanya nonreaktif," ujar Baharullah.