REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menggelar deklarasi untuk mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Deklarasi ini digelar untuk mendesak Prabowo untuk maju menjadi calon presiden setelah pada 2017 lalu Prabowo enggan mengiyakan hal itu.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra, Syarif, mengatakan deklarasi ini serentak dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia yang berjumlah 34 DPD. "Kalau di DKI, ini acaranya dibalut dengan puncak HUT Partai Gerindra yang ke-10. Insya Allah Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno akan hadir nanti sore di Lapangan Arcici, Jakarta Utara," kata Syarif kepada Republika.co.id, Ahad (11/3).
Deklarasi itu, kata dia, juga akan dihadiri oleh Ketua Umum Prabowo Subianto sendiri. "Insya Allah, Pak Prabowo Subianto hadir, tadi malam sih sudah konfirm. Tapi nanti kalau ada agenda lain, ya mungkin belum jadi," tuturnya.
Ia menuturkan, Prabowo sendiri pada Rapimnas Partai Gerindra tahun lalu masih belum bersedia untuk mengiyakan keinginan para anggota DPC dan DPD di seluruh Indonesia untuk menjadi calon Presiden dalam Pilpres 2019. "Beliau mengatakan 'menunggu momentum dan menunggu mandat dari Partai', begitu," kata dia.
Sehingga hari ini, kata dia, seluruh ranting dari DPC dan DPD seluruh Indonesia untuk bulat dan menyamakan satu suara untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi Capres. "Hari ini kita juga mendesak DPP Pusat untuk segera mengadakan rapat internal untuk menetapkan Pak Prabowo menjadi Capres," ujar Syarif.
Sebab, kata dia, deklarasi ini merupakan sebuah aspirasi dari rakyat yang meninginkan sosok Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI. "Pak Prabowo itu sudah lebih dari pantas untuk menjadi presiden, karena menurut kami, beliau adalah satu-satunya Ketum Partai yang berhasil menyatukan rakyat tanpa ada konflik. Dan masyatrakat telah melihat hal itu," tuturnya.
Sehingga menurutnya, masyarakat perlu melakukan desakan kepada DPP Partai Gerindra untuk benar-benar melakukan pertimbangan dalam rapat internal. "Akhir bulan nanti sudah harus menjadi keputusan," tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika