Ahad 11 Mar 2018 10:03 WIB

Dua Sinyal Penting SBY Soal Capres 2019

SBY tidak hanya memberi isyarat dukung Jokowi. Demokrat juga siap dengan opsi lain.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY)  bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY) bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Fauziah Mursid, Joko Sadewo

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukan sembarang figur. Ia dikenal pemikir, ahli strategi, dan pandai menguasai situasi dalam keadaan apapun.

Saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (10/3), SBY memberikan sinyal penting terkait capres dan cawapres yang akan diusung Demokrat pada Pilpres 2019. Di satu sisi SBY memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di sana dan siap bergabung dengan koalisi pejawat.

Di sisi lain, SBY menyatakan secara lugas kesiapan Demokrat mengusung capres/cawapres yang sesuai dengan kondisi sekarang. SBY menegaskan, Demokrat hanya menunggu waktu untuk mendeklarasikan capres/cawapres yang akan diusung.

Sinyal pertama, SBY menyatakan tidak menutup kemungkinan Demokrat mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. "Pak Presiden, jika Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa menakdirkan, sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama bapak," ujar SBY.

SBY menilai, Presiden Joko Widodo tentu memahami bahwa pengalaman dirinya dan Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden 2004 dan 2009 silam. SBY terpilih sebagai presiden RI dua periode berturut-turut.

Di sini SBY mengungkapkan sejumlah syarat penting jika koalisi dilakukan. SBY mengatakan, syarat pertama perjuangan bersama koalisi maupun aliansi akan berhasil jika kerangka kebersamannya tepat.

Syarat kedua, koalisi akan berhasil jika visi dan misi platform pemerintahan untuk Indonesia 2019-2024 juga tepat dan disusun secara bersama oleh partai koalisi. "Tentu, Partai Demokrat ikut menjadi bagian dalam menyusun agenda dan platform ke depan, itu yang kedua," ujar SBY.

Syarat koalisi ketiga, presiden keenam RI tersebut menyebut, koalisi berhasil maka harus solid dan kuat. Kemudian yang tak kalah penting, antara partai koalisi harus saling percaya dan saling menghormati.

"Ini Sangat penting, koalisi adalah masalah hati. Kita bersama sama bersedia untuk berkoalisi satu sama lain, Partai Demokrat siap membangun koalisi seperti itu," ujar SBY.

Sinyal kedua, SBY menyatakan Demokrat akan mengusung capres/cawapres untuk Pilpres 2019 mendatang. Pada kesempatan itu, SBY meminta restu kepada Presiden Jokowi dan seluruh rakyat agar Demokrat sukses dan menang di 2019.

"Insya Allah, dalam pilpres 2019 Demokrat akan mengusung pasangan capres dan cawapres yang paling tepat.  Pada saatnya nanti beberapa bulan mendatang putra putri terbaik bangsa yang Demokrat nilai cakap dan mampu memimpin Indonesia selama lima tahun kedepan akan kami umumkan. Pasangan yang kami usung dari Partai Demokrat. Pada saatnya akan kami sampaikan," kata SBY.

Dari pernyataan SBY, besar kemungkinan Demokrat akan mengusung capres/cawapres yang berasal dari internal juga. Kader partai terbaik yang akan dipilih.

Kemarin, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka resmi Rapimnas Partai Demokrat 2018. Hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; dan Teten Masduki.

Juga hadir, mantan Wakil Presiden Prof Boediono, jajaran Menteri era Kabinet Indonesia Bersatu di antaranya Hatta Rajasa, Agung Laksono, dan Sudi Silalahi.

SBY membuka dua ruang

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, menegaskan pernyataan SBY di Rapimnas Partai Demokrat 2018 memberi isyarat Demokrat membuka ruang duduk bersama dengan Jokowi. Demokrat juga membuka ruang untuk berkoalisi dengan partai-partai lain, asal visi dan misinya sama.

Baca Juga: Capres Poros Ketiga, Mungkinkah?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement