Ahad 11 Mar 2018 05:48 WIB

Beri Sinyal Dukung Jokowi, Ini Syarat dari SBY

SBY menyebut di antara partai harus ada saling percaya dan saling respek.

Rep: Amri Amrullah, Fauziah Mursid/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY)  bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY) bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID  JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sinyal kesiapan partainya mendukung Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019. SBY memang menyatakan Demokrat belum menentukan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2019, namun peluang kerja sama tetap terbuka.

"Jika Allah menakdirkan, sangat bisa Demokrat berjuang bersama Bapak (Presiden Jokowi). Tentu, Bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya pada Pilpres 2004-2009 dulu. Perjuangan bersama apapun namanya akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat," kata SBY dalam pidato pembukaan Rapimnas Demokrat di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Sabtu (9/3)

SBY mengatakan perjuangan bersama atau koalisi akan berhasil jika visi-misi platform pemerintah untuk 2019-2024 juga tepat dan disusun secara bersama-sama. SBY memberi sinyal siap berkoalisi dengan Jokowi jika Demokrat juga mengambil bagian menyusun platform dan agenda ke depan.

Dia menyatakan, suatu koalisi akan berhasil dalam perjuangannya dengan catatan di antara partai koalisi harus saling percaya dan saling menghargai. "Harus muncul respek dan trust. Ini sangat penting. Koalisi masalah hati. Demokrat siap membangun koalisi seperti itu," kata SBY.

SBY mengatakan, tantangan yang dihadapi Pemerintahan Jokowi sama dengan tantangan yang dihadapi Pemerintahan SBY pada 2008. Tantangan itu yakni gejolak ekonomi menjelang pilpres.

SBY optimistis pemerintahan Jokowi akan mampu mengatasi tantangan tersebut layaknya yang dahulu berhasil dilakukan pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. SBY kemudian berbicara mengenai takdir. Dia menyebut jika Allah menakdirkan, Demokrat bisa berjuang bersama Jokowi.

"Insya Allah Demokrat pada 2019 akan mengusung pasangan capres dan cawapres yang paling tepat dan paling baik. Pada saatnya nanti akan kami umumkan sebagai pasangan calon yang diusung Demokrat," ujar SBY.

Jokowi kembali diusung PDI Perjuangan untuk menjadi capres pada Pilpres 2019. Selain PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura sudah menyatakan dukungan kepada calon pejawat ini.

Poros lain yang kemungkinan bakal memajukan capres adalah Gerindra dan PKS yang akan mengusung Prabowo Subianto. Ada tiga partai lainnya yang belum menentukan pilihan, yakni Demokrat, PAN, dan PKB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement