REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Gudang Garam Tbk berminat untuk membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pembangunan bandara tersebut nilai investasinya hampir sama seperti di Yogyakarta.
"Sebenarnya untuk kisaran investasi bandara ini tergantung juga berapa panjangnya. Tapi kalau melihat bandara yang dibangun di Yogyakarta mungkin total bisa Rp 7,5triliun sampai delapan triliun rupiah (untuk bandara di Kediri)," kata Agus usai melakukan rapat koordinasi di Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim), Jumat (9/3).
Mengenai luas, diperkirakan bandara di Kediri tidak jauh berbeda dengan yang dibangun di Yogyakarta. Menurut Agus, luas bandara di Kediri sekitar 400 hektare, sementara bandara yang masih proses dibangun di Yogyakarta memiliki luas sekitar 500 hektare.
Saat ini, lanjut Agus, Kemenhub juga belum bisa menetapkan sendiri pembangunan bandara tersebut. "Saat ini RT/RW sedang dibuat, karena RT/RW sekarang akan menentukan untuk diteruskan ke pembangunan bandar udara," ujar Agus.
Mengenai persoalan lahan, Agus menjelaskan Gudang Garam sendiri yang melakukan pembebasannya selama dua tahun. Rencananya, bandara tersebut dibangun untuk melayani penerbangan umum.
Sebelumnya, dengan berminatnya Gudang Garam membangun bandara maka usulan izin prinsip sudah dilakukan terlebih dahulu. Gudang Garam melakukan hal tersebut sebelum penetapan lokasi bandara yang akan dibangun di Kediri.