Jumat 09 Mar 2018 23:53 WIB

Pemkot Bogor Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Hampir 70 persen sampah yang ada di Kota Bogor bersumber dari rumah tangga.

Warga memunguti sampah di Lapangan Sempur, Kota Bogor. (Ilustrasi)
Foto: antara
Warga memunguti sampah di Lapangan Sempur, Kota Bogor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dengan menggelar talkshow pengelolaan sampah di Botani Square, Jumat (9/3). Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tingkat Kota Bogor dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bogor Usmar Hariman yang mengajak masyarakat untuk mendukung program "Nol Sampah di Pusat Sumber Sampah".

Menurut Usmar, masyarakat dapat mengelola sampahnya mulai dari rumahnya. Untuk mengolah sampah sisa makanan atau organik dapat menggunakan teknologi biopori. Sedangkan untuk sampah plastik bisa melibatkan pihak ketiga, seperti Bank Sampah, atau pihak lainnya yang telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis.

Sampah plastik yang diolah bisa memiliki nilai ekonomi atau dijual, yang pada akhirnya menambah pendapatan bagi keluarga. "Pengolahan sampah ini bisa merangsang para ibu maupun anak membiasakan, menyimpan atau membuang sampah di tempat penyimpanan untuk nanti dikelola dengan teknik," katanya.

Menurutnya, ada banyak lapak yang ditemui menerima barang-barang bekas atau sampah yang memiliki nilai jual, seperti sampah koran, sampah kardus, bahkan plastik. Usmar berkeyakinan program Nol Sampah di Pusat Sumber Sampah akan tercapai jika setiap individu memiliki kedisiplinan dan kepedulian mengolah sampah sehari-hari.

Program lain yang bisa dikembangkan dalam mengolah sampah dari sumbernya melalui TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) berbasis masyarakat, bank sampah, pemilahan sampah dan yang lainnya. "Pemerintah Kota Bogor akan memfasilitasinya untuk mempercepat tujuan tadi," katanya.

Usmar menambahkan Kota Bogor pada masa awalnya dirancang sebagai tempat peristirahatan. Seiring waktu dengan dinamika perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk yang sangat pesat secara tidak langsung memberikan pengaruh dalam menyumbang sampah.

Berdasarkan hasil statistik dan kajian, sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar di Kota Bogor. Bahkan hampir 70 persen sampah yang ada di Kota Bogor bersumber dari rumah tangga yang setiap harinya diambil dari TPS untuk kemudian diangkut ke TPAS Galuga.

"Jumlahnya kurang lebih 500 ton per hari," kata Usmar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Elia Buntang menambahkan, tanggung jawab pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab Pemkot Bogor atau negara. Namun, tanggung jawab semua, yang dimulai dari pribadi masing-masing.

Talkshow pengelolaan sampah dihadiri sejumlah komunitas serta relawan peduli lingkungan, seperti ecomonopoly, dan lainnya. Kegiatan ini dihadiri sekitar 300 peserta, terdiri atas pelajar, guru, dan masyarakat umum.

Acara diisi dengan mengenalkan berbagai cara pengelolaan dan daur ulang sampah menjadi barang ekonomi, hingga permainan edukasi mengenai sampah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement