REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota Semarang meminta masukan para pakar mengenai rencana pembangunan moda transportasi light rail transit (LRT). Pakar yang dimaksud dari Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) setempat.
"Berbagai masukan dan pertimbangan dari DP2K Semarang selama ini menjadi salah satu kunci pembangunan kota ini," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menemui pengurus DP2K Semarang di ibu kota Jawa Tengah, Jumat (8/3).
Pengurus DP2K Semarang yang hadir, antara lain Prof Sudharto P Hadi (ketua harian), Prof Nany Yuliastuti, Prof Sugiono Sutomo, Prof Edi Noersasongko, Dr Hastaning Sakti, Sasongko Tedjo, Untoro Nugroho, dan Solehadi.
Pria yang akrab disapa Hendi itu mengatakan pembangunan Kota Semarang memakai rumus 4-P, yakni pemerintah, pengusaha, pewarta, dan penduduk, tetapi masih ada satu P inti, yakni pendidik atau akademisi.
Menurut dia, pakar yang merupakan kalangan akademisi memiliki peran untuk menggerakkan komponen 4P agar dapat saling bersinergi dan bergerak dalam perspektif yang sama untuk mewujudkan Semarang yang lebih baik.
"Makanya, masukan dan pertimbangan para pakar di DP2K ini menjadi sebuah hal penting agar seluruh pihak berada dalam satu irama yang sama. Tidak terjadi perbedaan persepsi satu sama lain," katanya.
Hendi mengingatkan pembangunan tidak bisa berjalan dengan persepsi salah satu komponen, termasuk pemerintah, melainkan persepsi seluruh komponen yang memiliki peran sama untuk pembangunan Kota Semarang.
Sebagai kota metropolitan, kata dia, permasalahan yang dihadapi tentunya berkaitan dengan kemacetan lalu lintas sehingga kehadiran LRT bisa menjadi moda transportasi pilihan bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Harian DP2K Semarang Prof Sudharto P Hadi meminta Pemkot Semarang untuk mengembangkan moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang selama ini sudah melayani masyarakat.
"Kalau BRT Trans Semarang terus dikembangkan, saya rasa bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan. Tentunya, perlu pembenahan-pembenahan untuk memaksimalkan peran BRT Trans Semarang," kata mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu.
Untuk rencana LRT, Sudharto berharap bisa juga segera direalisasikan sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat dalam transportasi umum dan bisa membuat beralih dari kendaraan pribadi.