Jumat 09 Mar 2018 03:18 WIB

TWNC Kutuk Tragedi Pembantaian Harimau di Sumatera Utara

Pembantaian harimau terjadi karena adanya konflik antara masyarakat dengan harimau.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Harimau Sumatera
Foto: ABC
Harimau Sumatera

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKELANG -- Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) sangat mengutuk oknum yang telah memprovokasi warga yang melakukan pembantaian harimau yang terjadi di Deasa Bangkelang, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Ahad (4/3) lalu. Pembantaian harimau ini terjadi karena adanya konflik antara masyarakat dengan harimau.

"Kami sangat prihatin karena dalam peristiwa tersebut, harimau yang merupakan salah satu satwa dengan status langka ini harus berakhir tragis di tangan amukan warga," kata Koordinator Konservasi TWNC Lampung, Ardhi Bayu Firmansyah melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/3).

Diketahui, bangkai harimau malang pada awalnya ditangkap hidup-hidup oleh warga ini kemudian digantung dan menjadi tontonan warga. Sebelumnya, harimau ini mendapat perlakuan naas dan penyiksaan. "Padahal sebelum mengalami penyiksaan, satwa liar itu lemah, tidak melawan ketika ditemukan sedang bersembunyi di bawah kolong rumah warga," kata Bayu.

Para petugas lalu mencoba untuk mengevakuasi temuan harimau ini. Namun karena adanya ancaman serta sanderaan dari warga, mereka lalu tak bisa berbuat apa-apa. Ia menyebut, bahkan ada paksaan dari warga agar petugas menandatangani surat penyataan yang berisi tak akan menghalangi warga setempat untuk membunuh harimau tersebut.

"Kami berharap pihak bewajib turun tangan untuk mengusut tuntas dalang dibalik tindakan yang keji ini," kata dia. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya potensi susulan.

Sebab, habitat harimau itu berada di hutan Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara telah rusak. Lokasi Taman Nasional itu berdekatan dengan terjadinya konflik warga dengan harimau.

"Seharusnya pembantaian tersebut tidak perlu terjadi jika warga setempat sudah paham dan mengerti pentingnya kawasan konservasidan perlindungan satwa liar," ujar Bayu menyayangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement