REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Proyek pembangunan jalan layang Manahan, Solo berdampak pada puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Dokter Moewardi tepatnya di Barat Lapangan Kota Barat. Pemerintah Kota Solo akan merelokasi pedagang tak jauh dari loksi semula, yakni di area parkir Selatan Lapangan Kota Barat.
Menurut Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Kota Solo, Didik Anggono, relokasi PKL dimaksudkan agar tak mengganggu proyek pembangunan jalan layang Manahan. "PKL sudah tak boleh jualan lagi di situ saat proyek dimulai," kata Didik pada Kamis (8/3).
(Baca: Dishub Minta Sekolah Ubah Lokasi Antar-Jemput Siswa)
Terdapat sebanyak 49 PKL yang akan dipindah ke area parkir Selatan Lapangan Kota Barat. Untuk membangun selter bagi para pedagang, Pemkot Solo pun berupaya untuk memperoleh dana CSR dari Perusahaan. Meski begitu, kata Didik belum semua pedagang bersedia pindah ke lokasi baru. Kita arahkan untuk ke lokasi parkir, kami juga berharap selternya segera jadi, katanya.
Jalan layang Manahan merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek tersebut bakal dikerjakan dalam kurun waktu delapan bulan oleh PT Yasa Partia sebagai kontraktor pemenang lelang proyek dengan nilai Rp 43 miliar.
Jalan layang Manahan dibangun berbentuk huruf Y, di mana arus kendaraan dari Jalan MT Haryono dan Jalan Adi Sucipto akan bertemu dan berlanjut hingga ke Jalan Dokter Moewardi. Sementara arus kendaraan dari arah sebaliknya, yakni dari Jalan Dokter Moewardi hanya dapat melaju menuju Jalan Adi Sucipto.