Kamis 08 Mar 2018 17:12 WIB

Dedi Mulyadi: Lotek Harus Go International

Ke depannya, lotek harus bisa sejajar dengan salad.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Sandy Ferdiana
Cawagub Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi membuat lotek sendiri saat berkunjung ke warung lotek Mak Namih di di Desa Bantar Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/3).
Foto: Istimewa
Cawagub Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi membuat lotek sendiri saat berkunjung ke warung lotek Mak Namih di di Desa Bantar Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Sudah saatnya menu makanan khas Indonesia memiliki posisi tawar di mata internasional. Calon Wakil Gubernur Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi bertekad mensejajarkan menu lotek dengan salad.

Spirit itu tercetus dari mulut Kang Dedi, panggilan akrab Dedi Muyadi, saat mengunjungi warung lotek Mak Namih (54 tahun) di Desa Bantar Jaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/3). Kunjungan ke warung lotek Mak Namih menjadi rangkaian kegiatan kampanye Dedi Mulyadi di Kabupaten Bekasi.

Setibanya di warung lotek itu, Dedi meminta izin kepada Mak Namih untuk meracik bumbu lotek sendiri. Mantan bupati Purwakarta dua periode itu tampak lihai membuat menu lotek. Dedi langsung menyantap lotek yang dibuat tangannya sendiri.

Sambil menyantap lotek, Dedi mengatakan, lotek merupakan menu makanan kebanggaan bangsa Indonesia, khususnya Jawa Barat. ‘’Orang Sunda memiliki makanan sejenis salad bernama lotek. Namun secara resep, proses pembuatan lotek lebih rumit dibandingkan salad,’’ ungkap Dedi.

Jika mengacu pada kerumitan racikan menu lotek, kata dia, maka sudah saatnya lotek bersaing dengan makanan internasional. Kata dia, salad dan lotek memiliki kesamaan. Sementara perbedaannya, lanjut Dedi, salad disentuh oleh koki profesional dan internasional, sementara lotek masih dibuat secara tradisional.

Perbedaan lain, ungkap Dedi, menu salad diajarkan di sekolah melalu mata pelajaran tata boga,  sementara lotek tidak. Untuk itu, tegas dia, ke depannya lotek harus dibuat oleh tangan-tangan terampil koki internasional.

Dedi mengaku siap mendorong kesejajaran antara salad dan lotek. ‘’Saya bertekad mendorong lotek agar dikenal masyarakat luas. Ke depan, penyajiannya harus sempurna dan dilakukan oleh tangan-tangan terampil,’’ tambahnya.

Saat ini, menurut Dedi, banyak makanan yang digemari warga karena cara penyajiannya yang menarik. Untuk itu, tambah dia, kalau penyajian lotek dilakukan dengan sempurna, maka akan banyak disukai masyarakat.

Dedi memiliki pengalaman dalam mendongkrak branding menu makanan khas Jawa Barat. Salah satunya sate maranggi. Pihaknya berhasil memomulerkan sate maranggi hingga dikenal oleh dunia. Beberapa Food Truck di Amerika Serikat, tutur dia, saat ini menjual makanan khas Purwakarta tersebut dengan cara berkeliling.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement