REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA – Memperingati Hari Ginjal Sedunia pada Kamis (8/3), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak semua pihak ikut mempromosikan akses yang terjangkau dan adil. Baik terhadap fasilitas pendidikan kesehatan, perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit ginjal bagi semua perempuan dewasa maupun anak perempuan di dunia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Murti Utami, menjelaskan, secara khusus, Kemenkes akan melakukan dua kegiatan dalam Hari Ginjal Sedunia ini. "Di antaranya, melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang penyakit ginjal kronis melalui berbagai media dan mengadakan diskusi bekerja sama dengan lintas program dan sektor," tuturnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id.
Secara khusus, Murti menambahkan, Kemenkes mengimbau kepada pemerintah, swasta maupu masarakat untuk bisa berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ginjal kronis. Caranya, meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan modifikasi gaya hidup.
Banyak cara yang bisa dilakukan, di antaranya melakukan aktivitas fisik teratur, mengonsumsi makanan sehat (rendah lemak, rendah garam dan tinggi serat) serta mengontrol tekanan darah dan gula darah.
Selain itu, Murti juga menganjurkan agar masyarakat rutin memonitor berat badan dan mempertahankan berat badan normal. "Minum air putih minimal dua liter per hari serta tidak konsumsi obat-obat yang tidak dianjurkan dan tidak merokok juga sebaiknya dilakukan guna menghindari ginjal kronis," ucapnya.
Kemenkes turut mendorong implementasi Gerakan Masyarakat Hidup (Germas) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu, Kemenkes berharap ada dorongan dari kementerian dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan ini hingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.